Dunia

AS: Rusia bertanggung jawab atas serangan kimia Suriah

Menlu AS Rex Tillerson menyerukan, 'Anda akan menyaksikan hari penghakiman atas setiap kejahatan kemanusiaan yang Anda lakukan!'

Maria Elisa Hospita  | 24.01.2018 - Update : 24.01.2018
AS: Rusia bertanggung jawab atas serangan kimia Suriah Ilustrasi senjata kimia (Foto file - Anadolu Agency)

Ile-de-France

Hajer M'tiri

PARIS

Rusia bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di Suriah, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, Selasa.

Setelah menghadiri konferensi senjata kimia di Paris, Tillerson mengatakan, "Baru kemarin, lebih dari 20 penduduk sipil, sebagian besar anak-anak, jadi korban serangan gas klorin."

"Serangan baru-baru ini di Ghouta Timur, Suriah, menimbulkan kekhawatiran bahwa Bashar al-Assad akan terus melanjutkan penggunaan senjata kimia ke penduduk," kata Tillerson.

"Rusia bertanggung jawab atas korban-korban yang berjatuhan di Ghouta Timur dan banyak orang Suriah lainnya yang menjadi sasaran serangan senjata kimia sejak Rusia terlibat di Suriah," tambah dia.

Rusia telah melanggar kesepakatan yang dibuatnya dengan AS pada 2013 untuk menghentikan penggunaan senjata kimia di Suriah.

"Paling tidak, Rusia harus berhenti memveto resolusi mengenai masalah ini. Suatu saat nanti, Anda akan menyaksikan hari penghakiman atas setiap kejahatan kemanusiaan yang Anda lakukan," tegas Tillerson.

Sekitar 24 menteri luar negeri dan diplomat berkumpul untuk menyepakati sebuah Kemitraan Internasional melawan Impunitas untuk Penggunaan Senjata Kimia.

Kementerian Luar Negeri Prancis dalam pernyataan mengatakan bahwa serangkaian komitmen yang tercantum dalam deklarasi tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam memerangi impunitas terhadap mereka yang menggunakan atau mengembangkan senjata kimia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.