Ikhwanul Muslimin bantah buat kesepakatan dengan rezim al-Sisi
Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir membantah akan menarik diri dari panggung politik dengan imbalan tertentu
Al Qahirah
Gulsen Topcu
Kairo
Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir membantah pihaknya memiliki hubungan dengan rezim Abdul Fattah al-Sisi serta mengakui pemerintahan Muhammad Mursi yang sah.
Melalui pernyataan tertulis, organisasi ini membantah isu terkait negosiasi dan kesepakatan dengan rezim Sisi yang menyebut “Ikhwanul Muslimin akan menarik diri dari panggung politik dengan syarat anggota organisasi dibebaskan dari penjara".
Organisasi itu menekankan bahwa berita tersebut tak berdasar, "berusaha mengalihkan perhatian publik dan hanya sebuah khayalan".
"Anggota organisasi kami, baik di dalam dan luar negeri, dan juga yang ditahan di dalam penjara, semuanya bergerak seperti satu tubuh. Oleh karena itu usaha mereka untuk merusak kesatuan kami itu pasti akan gagal dan tak akan bermanfaat," ungkap pernyataan tersebut.
Lewat pernyataan itu, Organisasi Ikhwanul Muslimin mengakui legitimasi kepemerintahan Mursi.
“Seandainya [rezim] ingin melakukan kesepakatan atau perundingan, maka Mursi lah yang akan maju, bukan pemimpin organisasi,” tutup pernyataan tersebut.