Dunia

Persatuan Ulama Palestina serukan intifada untuk Yerusalem

Deklarasi ibu kota Israel yang dilakukan oleh Amerika Serikat dinilai akan mendorong aksi radikalisme Yahudi di Palestina

Zeynep Hilal Karyağdı  | 07.12.2017 - Update : 08.12.2017
Persatuan Ulama Palestina serukan intifada untuk Yerusalem Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Jakarta Raya

Zeynep Hilal Karyağdı

GAZA

Persatuan Ulama Palestina menyerukan intifada kepada umat Islam sebagai reaksi atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai "ibu kota Israel".

"Kami menyerukan kepada umat Islam dan masyarakat untuk melakukan intifada [bentuk perlawanan sengit serentak bergelombang warga Palestina terhadap Israel] yang telah disyiarkan dalam Al Quran dan Sunnah,” seru Persatuan Ulama Palestina.

Deklarasi yang dilakukan AS dinilai akan mendorong aksi radikalisme Yahudi. Karena itu, Persatuan Ulama Palestina meminta masyarakat Palestina bersatu melawan langkah AS yang ingin melakukan Yahudinisasi di Yerusalem.

Israel, yang menduduki Yerusalem Timur pada 1967, secara sepihak mendeklarasikan bagian timur dan barat Yerusalem sebagai ibu kota pada 1980 silam.

Dewan Keamanan PBB membatalkan aneksasi dan deklarasi Israel tersebut dengan mengeluarkan resolusi 478 pada tahun yang sama.

Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel melalui keputusan Trump, Rabu lalu.

Pemerintahan Trump menuai reaksi keras dari masyarakat internasional karena mengabaikan peringatan-peringatan.

Pernyataan Trump dinilai akan menimbulkan kisruh serta konflik Israel-Arab yang semakin tak terselesaikan.

Tidak hanya meneriakkan pengakuannya, Trump juga telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk bersiap memindahkan kedutaan besar mereka di Tel Aviv ke Yerusalem.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.