Politik, Dunia

UNRWA luncurkan kampanye global lawan pemotongan dana AS

Kampanye yang diberi nama 'Martabat tak ternilai harganya' bertujuan menarik donor baru bagi pengungsi Palestina

Rıskı Ramadhan  | 21.01.2018 - Update : 22.01.2018
UNRWA luncurkan kampanye global lawan pemotongan dana AS Ketua Komite Rakyat Urusan Politik dan Pers, yang terkait dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hassan Jibril (tengah) berbicara dalam sebuah konferensi pers saat mereka melakukan demonstrasi menentang keputusan AS untuk menangguhkan bantuan keuangan yang diperuntukkan bagi Badan Bantuan dan Bantuan PBB (UNRWA), yang bertanggung jawab untuk membantu beberapa 5,3 juta pengungsi Palestina, di depan gedung UNRWA di Gaza City, Gaza pada 18 Januari 2018. ( Ali Jadallah - Anadolu Agency )

Quds

YERUSALEM

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan kampanye pendanaan internasional setelah Amerika Serikat memotong bantuan kepada badan tersebut.

Kampanye yang diberi nama 'Martabat tak ternilai harganya' itu bertujuan menarik donor baru untuk Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat .

Dalam sebuah pernyataan tertulis, UNRWA mengatakan bahwa mereka dapat "menghadapi kesulitan serius dalam menegakkan mandatnya dan melestarikan layanan utama seperti pendidikan dan perawatan kesehatan bagi para pengungsi Palestina dengan pengurangan kontribusi AS secara dramatis untuk tahun 2018."

"Jutaan pengungsi Palestina menghadapi krisis kemanusiaan yang menghancurkan," tulis pernyataan tersebut sembari meminta masyarakat untuk menggunakan hashtag #DignityIsPriceless dan #FundUNRWA untuk mendukung kampanye tersebut.

Departemen Luar Negeri AS pada Selasa mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan bantuan sebesar USD 65 juta ke Palestina.

Jumlah kontribusi AS kepada UNRWA pada tahun 2017 mencapai di atas USD350 juta.

Pada 6 Desember, Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan sepihak tersebut memicu kecaman dan kritik dari negara-negara Arab dan Muslim.

Yerusalem masih menjadi poros konflik Israel-Palestina, karena Yerusalem Timur dicita-citakan sebagai ibu kota Palestina di masa mendatang.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.