Rusia dan China lakukan patroli udara bersama di kawasan Asia-Pasifik
Kelompok udara gabungan Rusia dan China melakukan penerbangan latihan selama 13 jam di atas Laut Jepang, Laut China Timur, kata kemhan Rusia
MOSKOW
Rusia dan China telah melakukan misi patroli udara bersama di kawasan Asia-Pasifik, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa.
Pasukan angkatan udara Rusia dan angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat China mengadakan penerbangan 13 jam di atas Laut Jepang dan Laut China Timur, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Jet tempur Su-30SM Rusia menemani kelompok gabungan itu, tambah kementerian itu.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pada beberapa tahap, kelompok udara Rusia-China juga didampingi oleh angkatan udara Korea Selatan dan Jepang.
"Selama pelaksanaan tugas, pesawat kedua negara bertindak secara ketat sesuai dengan ketentuan hukum internasional dan tidak melanggar wilayah udara negara asing."
Latihan militer itu dilakukan di bawah rencana kerja sama militer 2022 yang disepakati sebelumnya antara kedua negara dan tidak ditujukan terhadap negara lain, kata pernyataan itu.
Sebelumnya, media Korea Selatan dan Jepang melaporkan pencegatan pesawat Rusia-China di atas wilayah yang mereka anggap zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ).
Laut Jepang dan Laut Cina Timur memiliki beberapa zona identifikasi pertahanan udara.
Zona Identifikasi Pertahanan Udara Laut China Timur diumumkan pada 2013, tumpang tindih dengan zona Jepang dan Korea Selatan, serta pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
ADIZ diumumkan secara sepihak oleh suatu negara dan tidak diatur oleh badan internasional.
Ini mungkin mencakup area yang lebih luas daripada wilayah udara nasional negara itu sehingga pasukannya memiliki lebih banyak waktu untuk menanggapi kemungkinan ancaman udara.
Namun, Korea Selatan dan Jepang sering meluncurkan jet tempur untuk mencegat pesawat militer Rusia yang ikut latihan dengan China.