Sekjen PBB desak dialog untuk akhiri perang di Ukraina
Sekjen PBB Antonio Guterres tiba di Moskow guna membahas solusi untuk mengakhiri perang
MOSKOW
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa mengatakan bahwa dia tiba di Rusia untuk melakukan "segala sesuatu" yang mungkin untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, Guterres menekankan perlunya menempuh jalan ke depan melalui dialog.
"Saya tahu bahwa hari ini kita menghadapi situasi yang kompleks di Ukraina, interpretasi yang berbeda tentang apa yang terjadi di Ukraina, yang tidak membatasi kemungkinan untuk melakukan dialog yang sangat serius tentang yang terbaik yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan penderitaan rakyat.”
"Kami sangat tertarik untuk menemukan cara untuk menciptakan kondisi untuk dialog yang efektif, menciptakan kondisi untuk gencatan senjata sesegera mungkin, menciptakan kondisi untuk solusi damai," kata Guterres.
Sekjen PBB kemudian menambahkan bahwa dia juga tertarik pada "segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak di berbagai belahan dunia."
Guterres menambahkan bahwa ada sejumlah poin lain dalam agenda yang ingin dia diskusikan secara mendalam dengan Federasi Rusia.
Sementara itu, Lavrov mengatakan dia menghargai keinginan Sekjen PBB untuk mengadakan putaran pembicaraan lagi agar dapat "mempertimbangkan dengan baik dan mendalam bagaimana mengembangkan PBB dan prinsip-prinsip multilateralisme yang sebenarnya."
"Saya harus mengatakan prinsip-prinsip multilateralisme ini selama beberapa tahun telah dipamerkan oleh Barat yang mengambil taktik menanamkan tatanan sepihak di arena global," sebut dia.
Multilateralisme sejati harus didasarkan pada Piagam PBB, yang mengabadikan prinsip kesetaraan kedaulatan negara, kata Lavrov.
"Kami akan membahas semua masalah lain yang dianggap penting dan kemudian Anda akan mengadakan pertemuan dengan presiden Federasi Rusia, yang menunjukkan pentingnya hubungan kami dengan PBB," kata menlu Rusia.
Setidaknya 2.665 warga sipil telah tewas dan 3.053 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 5,2 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB.