Biaya produksi padi di Indonesia terlalu tinggi
Harga pokok untuk menghasilkan padi di Indonesia 2,5 kali lebih besar dari Vietnam
Regional
Muhammad Latief
JAKARTA
Biaya produksi padi di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain di Asia Tenggara. Inefisiensi ini membuat subsidi input pertanian yang diberikan pemerintah tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh petani, begitu dilaporkan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Kamis.
Direktur INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, sebenarnya subsidi input pertanian meningkat drastis dalam dua tahun belakangan. Pada APBN 2017, subsidi pupuk mencapai lebih dari Rp 30 triliun. Total anggaran untuk program kedaulatan pangan melonjak hampir 53,3 persen, dari Rp 67,3 triliun pada 2014 menjadi Rp 103,1 triliun tahun ini.
Menurut Enny, subsidi diharapkan mengurangi biaya yang harus ditanggung petani agar produksinya lebih efisien. Tapi ternyata, harga pokok untuk menghasilkan padi 2,5 kali lebih besar ketimbang Vietnam.
“Di Indonesia, biaya produksi padi Rp 4.079 per kilogram, sementara Vietnam Rp 1.679 per kilogram. Artinya masih ada persoalan dalam efektivitas subsidi input yang dinikmati petani,” ujarnya di Jakarta.
Dari riset World Bank, efektivitas subsidi pupuk hanya sekitar 40%, sementara subsidi benih yang mandatnya diberikan pada BUMN hanya sekitar 50% yang terealisasi.
Menurut Enny, ada tiga kesalahan dalam pemberian subsidi input pertanian ini. Pertama adalah kesalahan waktu, yaitu benih belum sampai ke tangan petani saat musim tanam. Kemudian kesalahan kualitas, yaitu tidak memperhatikan secara spesifik kandungan unsur hara yang berbeda tiap wilayah. Kesalahan berikutnya adalah kesalahan varietas, karena tidak semua daerah cocok dengan varietas yang disediakan oleh pemerintah yang pengadaannya terpusat.
“Memang banyak inefisiensi, termasuk luas lahan dalam usaha tani kita yang sangat terbatas. Subsidi ini adalah affirmative policy pemerintah untuk petani. Maka dialokasikan untuk petani. Itu saja,” ujarnya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.