Jerman catat 327 kasus ekstremis sayap kanan di dinas keamanan
Menteri Dalam Negeri Jerman Faeser mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas, dan tidak membiarkan ekstremis sayap kanan menyabotase negara demokratis dari dalam
BERLIN
Otoritas Jerman mengidentifikasi 327 kasus ekstremis sayap kanan di antara tentara, polisi dan perwira intelijen, menurut sebuah laporan terbaru pada akhir pekan lalu.
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser dan kepala intelijen domestik negara itu Thomas Haldenwang mempresentasikan laporan pemerintah pada konferensi pers di Berlin.
Faeser mengatakan pihak berwenang memeriksa hampir 860 tersangka kasus sayap kanan di dinas keamanan antara Juli 2018 dan Juni 2021, dan menemukan bukti kuat aktivitas ekstremisme sayap kanan dalam 327 kasus.
Dia mengatakan pemerintah telah menanggapi masalah ini dengan serius dan akan mengambil tindakan tegas terhadap infiltrasi kelompok sayap kanan ke lembaga-lembaga negara.
“Kami tidak akan membiarkan ekstremis sayap kanan menyabotase negara demokrasi kami dari dalam,” tegas politisi Sosial Demokrat itu.
Menurut laporan tersebut, investigasi atas kegiatan sayap kanan dalam dinas keamanan menghasilkan tindakan disipliner dalam hampir 500 kasus.
Thomas Haldenwang, kepala badan intelijen domestik Jerman BfV, mengatakan dalam sebagian besar kasus, tersangka adalah anggota kelompok ekstremis sayap kanan.
“Tidak ada tempat bagi ekstremis sayap kanan di dinas keamanan,” ujar Haldenwang, sambil menambahkan bahwa pihak berwenang akan mengambil tindakan lebih keras terhadap kelompok sayap kanan, seperti Reichsbuerger.
Otoritas negara bagian Jerman telah lama dikritik karena meremehkan isu rasisme dan diskriminasi, dan perusakan budaya toleransi yang dilakukan ekstremis sayap kanan.
Pemerintah koalisi Kanselir Olaf Scholz mengumumkan "rencana aksi" baru pada bulan Maret untuk memerangi rasisme dan menjanjikan langkah-langkah yang lebih kuat untuk melawan ancaman yang berkembang yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan.