Putin dan Jokowi bahas isu Ukraina dan perdagangan pada pertemuan di Moskow
Presiden Rusia Vladimir Putin berdiskusi tentang krisis pangan dengan Presiden Joko Widodo
MOSKOW
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis menyambut Presiden Joko Widodo, yang tiba di Rusia dalam rangka kunjungan kerja ke Kremlin.
Putin mengatakan omset perdagangan antara Rusia dan Indonesia telah tumbuh 42 persen pada tahun lalu dan akan terus meningkat.
"Saya tahu bahwa Indonesia telah menunjukkan minat untuk mengembangkan hubungan dengan Uni Ekonomi Eurasia, dan pada bulan Mei kami memutuskan untuk memulai proses pemulihan hubungan (Indonesia) dengan organisasi regional ini," sebut dia.
Putin mencatat bahwa pertemuan G20 akan diadakan di bawah kepemimpinan Indonesia pada 2022 dan negara itu tahun depan akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN.
"Kami berbicara di telepon dengan Anda, dan Anda menunjukkan perhatian dan minat pada masalah yang berkaitan dengan krisis di Ukraina, di Donbas. Saya akan memberi tahu Anda secara rinci tentang semua yang terjadi di sana, dan tentang visi kami soal masalah ini," kata presiden Rusia.
“Krisis pangan berkaitan dengan fakta bahwa Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, melarang kapalnya memasuki pelabuhan, melakukan pembayaran, menciptakan masalah dengan pengiriman, asuransi, semua ini sedang dibahas di tingkat PBB,” kata Putin.
"Masalah pangan bisa dibicarakan sejak lama, tetapi sekarang kita perlu mengambil tindakan agar situasi di daerah ini tidak menjadi tragis."
Mengenai ekspor gandum dari Ukraina, Putin mengatakan upaya pengiriman dimungkinkan melalui Rumania, Polandia, Belarusia, Danube, dan pelabuhan di Laut Azov.
Soal masalah kelangkaan pupuk, Rusia telah mencabut semua batasan ekspornya karena produksinya cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan global, tutur dia.