JAKARTA

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Rabu meminta negara-negara ASEAN untuk dapat menjamin keamanan dan memberikan perlindungan kepada pengungsi Rohingya.

Dalam pertemuan menteri luar negeri ASEAN yang digelar virtual, Menteri Retno menyampaikan rencana repatriasi Rohingya yang sukarela, aman dan bermartabat sampai sekarang belum dapat dilakukan akibat situasi keamanan dan pandemi.

“Repatriasi masih merupakan prioritas bagi Indonesia. Kita harus terus berusaha untuk membawa pulang mereka kembali ke rumah mereka, yaitu Rakhine State,” terang Menteri Retno dalam konferensi persnya usai pertemuan.

Menteri Retno menyampaikan upaya untuk mempersiapkan repatriasi harus terus dilakukan dengan menghormati prinsip sukarela, aman, dan bermartabat.

Retno juga mengangkat para pengungsi Rohingya yang harus terombang-ambing di lautan dengan menggunakan perahu bot.

Retno menyampaikan mereka adalah korban penyelundupan dan perdagangan orang.

“Oleh karena itu penting untuk mencegah mereka untuk melakukan perjalanan laut yang dapat membahayakan keselamatan mereka,” kata Menteri Retno.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi juga menyampaikan laporan terkait kerja Sekretariat ASEAN yang bertugas penuh waktu membantu proses pemulangan pengungsi Rohingya dari Cox bazar ke Myanmar.

Lim menyampaikan bahwa tim Sekretariat ASEAN mulai beroperasi sejak Februari dengan dana Indonesia.

Sekjen ASEAN menekankan pentingnya penyediaan kebutuhan dan pelayanan dasar di Rakhine State untuk menjamin warga Rohingya antara lain penyediaan lahan perikanan dan pertanian.

“Penyediaan peralatan pertanian diperlukan untuk menstimulasi industri pertanian,” kata Lim yang berasal dari Brunei itu.

Lim mengatakan dukungan pembiayaan untuk dua proyek tersebut sedang dibahas di ASEAN, termasuk dengan negara-negara mitra.