Pejabat Turki peringati percobaan kudeta 2016
Turki memperingati 15 Juli sebagai Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional untuk mengenang mereka yang tewas saat memukul mundur para pemberontak lima tahun lalu
Ankara
Yasemin Kalyoncuoglu, Abdullah Yasin Guler
ANKARA
Pejabat Turki pada hari Kamis memperingati tahun kelima sejak kudeta 2016 yang berhasil digagalkan.
Di Twitter, Wakil Presiden Fuat Oktay berharap rahmat Allah bagi orang-orang yang meninggal karena mencegah serangan memalukan selama percobaan kudeta 15 Juli dan membagikan video untuk menghormati mereka yang tewas.
"Kami belum melihat atau mengakui kekuatan duniawi di atas kehendak bangsa, dan tidak akan," kata Oktay mengutip pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan percobaan kudeta FETO menyerang kehendak dan demokrasi bangsa.
"... rencana gelap mereka gagal sebelum fajar, terkena pukulan nyata dengan pembangunan dan tekad untuk membangun kembali masa depan negara kita setelah malam itu," ujar dia.
Soylu juga menambahkan bahwa Turki memiliki suara dalam produksi kendaraan udara tak berawak secara global dan mampu mempertahankan hak internasionalnya dalam berbagai masalah dari Mediterania Timur hingga Libya.
Dia menekankan bahwa Turki, sebagai mercusuar harapan bagi yang tertindas, mampu mempertahankan haknya terhadap status quo yang diharapkan bisa didirikan di perbatasan selatannya.
Kementerian Dalam Negeri telah melakukan 135.916 operasi sejak kudeta yang dikalahkan itu, sebagai bagian dari perang melawan FETO.
Sementara itu, lebih dari 312.000 tersangka ditangkap dan sekitar 99.000 dari mereka ditahan.
Turki memperingati 15 Juli sebagai Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional dengan acara-acara nasional untuk menghormati mereka yang kehilangan nyawa ketika memukul mundur para pemberontak dan untuk mengenang keberanian bangsa.
FETO dan pemimpinnya yang berbasis di Amerika Serikat, Fetullah Gulen, mengatur kudeta yang berhasil digagalkan pada 15 Juli 2016, di mana 251 orang tewas dan 2.734 terluka.
Ankara juga menuduh FETO berada di belakang kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi negara, khususnya militer, polisi dan peradilan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.