
WASHINGTON
Departemen Pendidikan Amerika Serikat (AS) pada Selasa mengumumkan bahwa mereka akan memangkas hampir separuh tenaga kerjanya setelah Presiden Donald Trump mengusulkan untuk menghapus lembaga tersebut sepenuhnya.
“Sebagai bagian dari misi akhir Departemen Pendidikan, Departemen hari ini memulai pengurangan tenaga kerja (RIF) yang berdampak pada hampir 50 persen tenaga kerja Departemen,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Staf yang terdampak akan ditempatkan pada cuti administratif mulai Jumat, 21 Maret.
"Ketika Presiden Trump dilantik (pada 20 Januari), jumlah pegawai Departemen mencapai 4.133 orang. Setelah keputusan hari ini, jumlah pegawai Departemen akan menjadi sekitar 2.183 orang. Pengurangan jumlah pegawai ini mencakup hampir 600 pegawai yang menerima kesempatan mengundurkan diri secara sukarela dan pensiun selama tujuh minggu terakhir," dengan 259 orang memilih Program Pengunduran Diri Tertunda dan 313 menerima Pembayaran Insentif Pemisahan Sukarela, menurut pernyataan tersebut.
Karyawan yang terdampak akan mulai bekerja dari rumah pada Rabu sebelum beralih ke cuti administratif berbayar pada tanggal 21 Maret, lapor CNN, mengutip pernyataan para pejabat.
Sesuai dengan peraturan federal, mereka yang terkena dampak akan menerima gaji dan tunjangan penuh hingga 9 Juni, di samping pesangon atau tunjangan pensiun berdasarkan lama masa kerja mereka, kata badan tersebut.
Menteri Pendidikan Linda McMahon menganggap pemotongan itu sebagai bagian dari inisiatif efisiensi yang lebih luas.
“Pengurangan tenaga kerja hari ini mencerminkan komitmen Departemen Pendidikan terhadap efisiensi, akuntabilitas, dan memastikan bahwa sumber daya diarahkan ke tempat yang paling membutuhkan: kepada siswa, orang tua, dan guru,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.