Ekonomi, Budaya

Melihat industri pembuatan kostum Liong dan Barongsai

Dari dua pembuat kostum Barongsai dan Liong di Bogor, hanya Grup Kesenian Bogor (GKB) yang bertahan

10.02.2018 - Update : 11.02.2018
Melihat industri pembuatan kostum Liong dan Barongsai Seorang pengrajin memeriksa deretan kepala naga (liong) di Bogor, Indonesia pada 9 Februari, 2018. Satu ekor liong berharga Rp7 juta dengan durasi pengerjaan 3 minggu. Etnis Tionghoa akan menapilkan tarian liong dan Barongsai (Singa) pada tahun baru Imlek 16 Februari 2018 sebagai simbol keberuntungan karena kekuatan dan kebajikan yang dimilikinya. ( Anton Raharjo - Anadolu Agency )


BOGOR

Grup Kesenian Bogor (GKB) pimpinan Yung Wiharja memulai usaha pembuatan kostum tari Barongsai dan Liong dengan otodidak. 

Menurut Wakil Ketua GKB Lily Hambali, awalnya mereka hanyalah kelompok penari. 

“Tapi pada awal tahun 2000, kami memberanikan diri membuat kostum,” kata Lily di rumah pembuatan kostum di Jalan Roda, Babakan Pasar, Bogor, Jumat.

Lily adalah spesialis mengerjakan rangka, yang merupakan bagian tersulit dalam pembuatan kostum. 

Untuk melakukannya, Lily mengaku tak menggunakan hitungan tertulis melainkan hanya perkiraan saja. 

Lily mengaku paham dengan standar ukuran internasional. Hasilnya tidak diragukan lagi. Karyanya pernah di ekspor ke Jerman dan Dubai pada 2016.

Menurut Lily, dari dua pembuat kostum Barongsai dan Liong di Bogor, hanya GKB yang bertahan. 

“Kami selalu mengikuti perkembangan juga ukuran kostum, supaya seimbang dipakai penari,” jelas Lily.

Imlek tahun ini, kata Lily, GKB mengalami penurunan produksi sekitar 20 ekor kostum dari tahun sebelumnya 50 ekor. 

“Sekarang barang susah, 50 persen kita impor untuk bola mata dan bulu domba dari Tiongkok,” ungkap Lily. 

Meskipun pemesanan untuk luar kota dari Aceh hingga Papua tetap ada, Lily mengaku sering menolak pesanan jika bahan tak tersedia. 

GKB juga menerima reparasi cat ulang dan pembenaran rangka kostum. Satu ekor kostum Barongsai dihargai Rp5.5 juta dan Rp7 juta untuk Liong dengan durasi pengerjaan tiga pekan. 

Biasanya Lily minta konsumen untuk memesan satu atau dua bulan sebelumnya.

“Sekarang hujan terus, itu memengaruhi penjemuran sablon,” terang Lily soal kendala yang dihadapi. 

Proses pengerjaan kostum dilakukan oleh empat hingga enam pekerja. Mulai dari pembuatan rangka dari rotan untuk kepala dan ekor, memasang mata plastik impor dari Cina, menempel kertas dan bulu domba, sablon kain dan pembuatan pernik kostum lain seperti sepatu.

Etnis Tionghoa akan menampilkan tarian naga (Liong) dan Singa (Barongsai) pada tahun Imlek pada 16 Februari 2018 sebagai simbol keberuntungan karena kekuatan dan kebajikan yang dimilikinya. 

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın