Turkiye akan renovasi masjid bersejarah yang rusak akibat konflik di Ethiopia
Pemimpin wilayah Tigray menyambut baik inisiatif untuk merestorasi masjid, yang merupakan pusat umat Islam pertama yang bermigrasi dari Mekah zaman Nabi Muhammad
ISTANBUL
Badan pembangunan milik pemerintah Turkiye akan melakukan restorasi masjid Al-Nejashi, yang mengalami kerusakan selama konflik internal di wilayah Tigray, utara Ethiopia.
Cengiz Polat, koordinator Badan Kerja Sama dan Koordinasi Turkiye (TIKA) di ibu kota Addis Ababa, mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka telah melakukan inspeksi di Makam Negash, menyiapkan laporan, dan memutuskan untuk memulihkan bangunan yang rusak setelah pertemuan dengan otoritas Tigray.
Polat mengatakan Getachew Reda, kepala sementara pemerintahan daerah Tigray, menyambut baik keputusan restorasi bangunan yang sebelumnya direstorasi TIKA pada 2008, sebelum konflik Tigray.
"Pengukuran, inspeksi, dan evaluasi teknis telah dilakukan, dan upaya telah dimulai untuk proyek restorasi kedua untuk struktur yang rusak akibat perang dan terkena dampak kondisi cuaca buruk," imbuh dia.
Masjid bersejarah yang dibangun sekitar tahun 615 ini mengalami kerusakan parah akibat konflik internal yang dimulai pada November 2020 di bagian utara negara itu.
Terletak di kota Wukro, 790 kilometer dari utara ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, Masjid Al-Nejashi dikatakan sebagai masjid pertama di Afrika.
Namanya diambil dari Nejashi, penguasa Kerajaan Aksum, yang menjadi tuan rumah bagi para sahabat Nabi Muhammad yang lolos dari penganiayaan di Mekah.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.