YERUSALEM
Sekitar 30.000 tentara Israel telah mengajukan pelayanan kesehatan mental sejak agresi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober, menurut laporan militer.
Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa sekitar 85 persen tentara yang meminta perawatan psikologis telah kembali bertugas aktif.
“Sekitar 200 tentara diberhentikan dari militer karena masalah psikologis yang mereka alami akibat perang,” tambah pernyataan itu.
Korps Medis militer Israel berencana meresmikan pusat kesehatan mental baru bagi tentara pada Kamis, di tengah kekhawatiran tentara-tentara yang mengalami gangguan stres pasca-trauma akibat perang di Gaza.
Pusat kesehatan mental yang baru akan mencakup sebuah klinik untuk mengobati PTSD di kalangan tentara, kata pihak militer.
Pada 2 Februari, Yekhiel Levechitz, kepala departemen klinis penyakit mental angkatan darat, mengatakan sekitar 3.000 tentara telah diperiksa oleh para ahli kesehatan mental sejak 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan bertubi-tubi ke Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang di Israel.
Serangan-serangan Israel sejauh ini telah menewaskan hampir 29.954 warga Palestina dan melukai lebih dari 70.000 orang serta menyisakan kehancuran massal dan kondisi kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.