
Regional
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Pemerintah Indonesia mengeluarkan laporan tentang kemiskinan dan kekerasan terhadap anak dalam Forum Politik Tingkat Tinggi di New York pada sebuah acara pendamping yang dipandu oleh Pemerintah Indonesia, Swedia, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal (SRSG) untuk bidang Kekerasan Terhadap Anak dan UNICEF.
Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa 57% anak di Indonesia tumbuh dalam keluarga yang hidup di bawah dua kali garis kemiskinan nasional. Hal ini menunjukkan tingginya derajat kerentanan dan ketidakamanan pendapatan bagi keluarga yang memiliki anak.
Laporan tersebut menggunakan data pemerintah untuk menetapkan dasar (baseline) bagi kemajuan monitoring tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dan target bagi 84 juta anak Indonesia.
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara pembayar layanan kesehatan tunggal terbesar di dunia.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan anak dan mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap anak.
“Kebijakan kami dimulai dengan anak-anak yang paling miskin dan paling rentan. Pada 2018, beberapa wilayah akan memperkenalkan bantuan tunai untuk semua anak Indonesia (universal child grant), yang merupakan pendekatan baru untuk memberikan perlindungan sosial bagi anak,” urai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Gunilla Olsson mengatakan upaya mengatasi permasalahan kesehatan, nutrisi, perlindungan, pendidikan, kesejahteraan, dan lingkungan tempat anak-anak tumbuh dan berkembang merupakan acuan prediksi langsung tentang bagaimana masa depan Indonesia.
“Berinvestasi pada semua anak dan orang muda sangat sentral untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, dan memonitor kemajuan untuk anak-anak sangat penting dalam menentukan investasi apa yang harus dilakukan. Kami mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia karena memimpin isu-isu ini,” tambah Gunilla.
Selain itu, Menteri Administrasi Publik Swedia Ardalan Shekarabi pada kesempatan yang sama mengatakan mengurangi kemiskinan anak serta mengakhiri segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat penting untuk kemajuan berkelanjutan.
“Kami ingin menekankan bahwa fokus terhadap hak anak aalah salah satu cara paling efektif untuk menghapus kemiskinan dan meningkatkan kondisi hidup bagi semua.”