AIDS terus jadi masalah kesehatan masyarakat utama di Afrika
Di Afrika, sekitar satu dari setiap 25 orang dewasa terinfeksi HIV/AIDS, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Ankara
ANKARA
Negara-negara Afrika berjuang melawan virus imunodefisiensi manusia (HIV), yang mengakibatkan kontraksi sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia (AIDS).
Menurut angka yang diperoleh lembaga Avert, penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia itu telah menyebabkan sekitar 74,9 juta orang terkena dampaknya di seluruh dunia.
Avert adalah sebuah badan amal yang berbasis di Inggris yang menyediakan informasi tentang HIV dan kesehatan seksual.
Saat ini diperkirakan 37,9 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV dan 1,7 juta di antaranya adalah anak-anak.
Menurut badan amal tersebut, 770.000 orang meninggal karena penyakit terkait AIDS pada 2018.
Jumlah tersebut telah berkurang sebesar 55 persen, jika dibandingkan dengan kematian pada 2004 (1,7 juta) dan pada 2010 (1,4 juta).
Di Afrika, menurut perhitungan yang diambil pada 2018, sekitar satu dari setiap 25 orang dewasa terinfeksi HIV/AIDS.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), benua itu memiliki 25,7 juta populasi yang terkena dampak HIV / AIDS.
Sebanyak 16,3 juta orang telah menerima terapi antiretroviral (ART) pada 2018.
Wilayah Afrika Timur dan Selatan memiliki populasi pasien HIV/AIDS terbesar di dunia.
Kenya, yang terletak di Afrika timur, adalah salah satu negara yang berjuang melawan HIV/AIDS.
Pejabat negara itu memperingatkan bahwa meskipun pemerintah menyediakan obat-obatan gratis, pasien tidak menjalani pengobatan mereka dengan serius.
Menurut Program Gabungan PBB tentang HIV dan AIDS (UNAIDS), 1,6 juta orang hidup dengan HIV di Kenya, di mana 89 persen di antaranya mengetahui kondisi mereka dan 68 persen menjalani pengobatan.
Sebanyak 270.000 dari mereka adalah pria muda.
UNAIDS mengungkapkan bahwa 1,4 juta orang hidup dengan HIV/AIDS di Uganda pada 2018.
Sekitar 23.000 orang meninggal karena penyakit terkait AIDS pada 2018 dan 53.000 orang lainnya tertular virus tersebut.
Sementara itu, di Somalia, 11.000 orang dewasa dan anak-anak terinfeksi HIV dan 1000 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Afrika Selatan memiliki jumlah kasus HIV tertinggi di Afrika sub-Sahara.
UNAIDS mengatakan sekitar 7,7 juta orang di negara itu hidup dengan virus ini, di mana orang yang baru terinfeksi berjumlah 240.000.
Pada 2018, sekitar 71.000 orang di Afrika Selatan meninggal karena penyakit tersebut.
Menurut UNICEF, 1,85 juta anak berusia 0-19 tahun hidup dengan HIV/AIDS di kawasan tersebut, 51.000 di antaranya terinfeksi setelah lahir.
Badan anak PBB itu mengatakan ada 11 juta anak yatim piatu menderita AIDS di Afrika Sub-Sahara.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.