Dunia

AS, Arab Saudi tengah berunding terkait perjanjian teknologi nuklir

“Saya pikir dalam jangka pendek, kami akan menandatangani perjanjian yang lebih luas tentang kerja sama di seluruh sektor energi dalam bentuk kemitraan, investasi, dan investigasi. Nuklir tentu saja salah satu bidang tersebut,” kata Wright.

Asiye Latife Yilmaz  | 14.04.2025 - Update : 15.04.2025
AS, Arab Saudi tengah berunding terkait perjanjian teknologi nuklir File foto.

ISTANBUL

Pemerintahan Trump tengah berunding dengan Arab Saudi tentang kemungkinan pemberian akses ke teknologi nuklir dan pengayaan uranium AS, kata Menteri Energi AS Chris Wright, Minggu.

Berbicara menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Arab Saudi, Wright mengatakan kepada Al Arabiya News bahwa perjanjian kerja sama energi yang lebih luas diharapkan segera ditandatangani, dengan kesepakatan khusus nuklir kemungkinan akan menyusul dalam beberapa bulan mendatang.

“Saya pikir dalam jangka pendek, kami akan menandatangani perjanjian yang lebih luas tentang kerja sama di seluruh sektor energi dalam bentuk kemitraan, investasi, dan investigasi. Nuklir tentu saja salah satu bidang tersebut,” kata Wright.

“Untuk mendapatkan perjanjian khusus untuk bermitra dalam pengembangan nuklir komersial di Arab Saudi, itu akan memakan waktu sedikit lebih lama, itu akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu, tetapi Anda akan sampai di sana. Saya pikir itu mungkin,” tambahnya.

Setiap kesepakatan nuklir akan mengharuskan Arab Saudi untuk menandatangani "Perjanjian 123" dengan AS, kerangka hukum di bawah Undang-Undang Energi Atom AS yang dirancang untuk mencegah kerja sama nuklir sipil berkontribusi pada proliferasi senjata.

Menyatakan bahwa kesepakatan itu diperlukan, Wright berkata: "Itu tidak akan terjadi tanpa kesepakatan itu. Kita memerlukan kesepakatan 123 dan kerangka kerja yang lebih luas dan spesifik tentang bagaimana kita akan bekerja sama dan bagaimana segala sesuatunya akan berjalan.

" Arab Saudi telah lama mendorong bantuan AS dalam mengembangkan program energi nuklir sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi ekonominya di luar minyak. Namun, negosiasi sebelumnya terhenti karena keengganan kerajaan untuk menyetujui persyaratan AS yang bertujuan mencegah pengembangan atau proliferasi senjata nuklir.

Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi bulan depan, dalam sebuah langkah yang dianggap menandakan hubungan strategis yang semakin dalam dan kerja sama ekonomi yang diperluas dengan negara Teluk tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.