AS jatuhkan sanksi terberat untuk Korea Utara
Korea Utara menggunakan batubara dan bahan bakar sebagai cara untuk mempertahankan dan membiayai dirinya sendiri, serta menghindari sanksi

Washington
Michael Hernandez
Washington
Amerika Serikat pada Jumat menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara yang disebut Presiden Trump sebagai sanksi terberat yang pernah dijatuhkan AS untuk sebuah negara.
“Semoga hal positif akan terjadi dengan adanya sanksi ini. Kita tunggu saja,” ujar Trump dalam pertemuan kaum konservatif di Washington.
Pejabat Senior AS menyebutkan bahwa sanksi ekonomi tersebut bertujuan untuk membatasi upaya untuk memfasilitasi pengangkutan batubara dan bahan bakar ke Korea Utara sebagai tindakan yang meremehkan sanksi AS dan PBB atas Pyongyang.
Secara keseluruhan, AS menyebutkan 27 perusahaan pelayaran dan perdagangan serta 28 kapal dan satu individu yang terdaftar di Korea Utara, Tiongkok, Singapura, Taiwan, Hong Kong, Kepulauan Marshall, Tanzania, Panama atau Komoro dalam sanksi tersebut.
Satu-satunya individu dalam daftar tersebut adalah warga Taiwan Tsang Yung Yuan.
Departemen Keuangan mengatakan Tsang telah mengkoordinasikan ekspor batubara Korea Utara dengan pialang Korea Utara yang berbasis di Rusia. Dia juga telah berupaya untuk lebih jauh menghindari sanksi.
Pro-Gain Group Corporation yang berbasis di Taiwan dan Kingly Won International Co., Ltd. yang berbasis di Taiwan dan Marshall juga menjadi bagian yang disebut AS dalam sanksinya.
Departemen Keuangan AS bersamaan dengan Departemen Luar Negeri dan Penjaga Pantai AS mengeluarkan sebuah pengumuman untuk mengingatkan dunia akan praktik pengiriman tipuan Korea Utara.
"Kami mengharapkan perusahaan dan negara untuk mematuhi dan menerapkan sanksi ini dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang tidak melakukannya," kata pejabat tersebut.
Menurut dia, Korea Utara menggunakan batubara dan bahan bakar sebagai cara untuk mempertahankan dan membiayai dirinya sendiri, serta menghindari sanksi.
Tindakan yang dilakukan pada hari Jumat juga diikuti oleh misi AS ke PBB yang menyerahkan daftar entitas untuk penetapan PBB atas dugaan pelanggaran sanksi dalam upaya lebih lanjut yang bertujuan untuk menutup kegiatan penyelundupan maritim Korea Utara untuk mendapatkan minyak dan menjual batubara.
"Kami meningkatkan tekanan pada rezim Korea Utara, dan kita akan menggunakan setiap alat yang kita miliki, termasuk bekerja sama dengan sekutu kita dan melalui PBB, untuk meningkatkan tekanan sampai Korea Utara membalikkan keadaan. Dunia tidak akan menerima nuklir Korea Utara," ujar Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.