Berpidato untuk KTT BRICS, Presiden Brasil desak dunia yang multipolar dan damai
Presiden Brasil Lula soroti perlunya mendirikan tatanan dunia baru dan penghentian konflik
MEKSIKO
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kembali mendorong agar terbentuk tatanan multipolar serta meningkatkan upaya perdamaian di seluruh dunia selama pidatonya selama virtual pada Rabu di KTT BRICS ke-16 di Kazan, Rusia.
Melalui transmisi video dari Brasilia, ibu kota Brasil, Lula menggarisbawahi relevansi dan kekuatan aliansi BRICS serta perannya dalam mengatasi ancaman global seperti perubahan iklim dan kelaparan dunia.
"BRICS telah berkontribusi terhadap sebagian besar pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa dekade terakhir. Bersama-sama, kita mewakili lebih dari 3,6 miliar orang yang menjadi bagian dari pasar yang dinamis dengan mobilitas sosial yang hebat.”
"Sekaranglah saatnya untuk memajukan terciptanya metode pembayaran alternatif untuk transaksi antarnegara kita. Ini bukan tentang mengganti mata uang kita. Namun, kita harus bekerja untuk memastikan bahwa tatanan multipolar yang kita cita-citakan tercermin dalam sistem keuangan internasional," tambah dia.
Selama KTT BRICS ke-15 pada Agustus 2023, Lula menyoroti bahwa negara-negara berkembang telah mengalami kerugian finansial dan perdagangan yang jelas terhadap negara-negara kaya dan mendorong mata uang bersama antara negara-negara sekutu untuk mengurangi kerentanan mereka.
Blok tersebut, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah berkembang dengan menyambut lima anggota baru -- Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Banyak yang bersikeras membagi dunia menjadi kawan dan lawan. Namun, mereka yang paling rentan tidak tertarik pada dikotomi yang sederhana. Yang mereka inginkan adalah makanan yang berlimpah, pekerjaan yang layak, dan sekolah serta rumah sakit umum yang berkualitas dan dapat diakses secara universal," kata dia dalam pidato pada Rabu.
Lula juga membahas kekacauan di Timur Tengah.
"Seperti yang dikatakan Presiden (Turkiye) (Recep Tayyip) Erdogan di Majelis Umum PBB, Gaza telah menjadi 'kuburan terbesar bagi anak-anak dan wanita di dunia.' Kegilaan ini kini menyebar ke Tepi Barat dan Lebanon," ujar dia.
Presiden Brasil juga tidak malu-malu mendesak sekutu BRICS sekaligus tuan rumah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meningkatkan upaya perdamaian guna mengakhiri perang di Ukraina, yang dia lihat sebagai ancaman potensial bagi perdamaian dunia.
"Pada saat kita menghadapi dua perang yang berpotensi menjadi global, sangat penting untuk mendapatkan kembali kemampuan kita untuk bekerja sama demi tujuan bersama," tukas dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.