Dunia, Kesehatan

BioNTech rugi USD721 juta pada 2024 akibat rendahnya permintaan vaksin Covid-19

Pendapatan perusahaan bioteknologi Jerman turun 27% dibandingkan tahun 2023, menurut laporan keuangan perusahaan

Mucahithan Avcioglu  | 11.03.2025 - Update : 13.03.2025
BioNTech rugi USD721 juta pada 2024 akibat rendahnya permintaan vaksin Covid-19

ISTANBUL

Perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech melaporkan kerugian sebesar EUR665,3 juta (USD721 juta) pada tahun 2024, karena permintaan terhadap vaksin Covid-19 turun, menurut hasil keuangan perusahaan pada Senin.

Perusahaan, yang membukukan laba EUR930,3 juta pada tahun 2023, gagal memperoleh laba dalam tahun fiskal untuk pertama kalinya sejak 2019.

Pendapatan BioNTech turun 27 persen tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya menjadi EUR2,75 miliar.

"Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan penjualan vaksin Covid-19 perusahaan karena berkurangnya permintaan pasar," kata perusahaan itu.

"Selain itu, penurunan nilai aset oleh mitra kolaborasi BioNTech, Pfizer Inc. (Pfizer), secara signifikan mengurangi pangsa laba kotor perusahaan, yang berdampak negatif pada pendapatannya," tambah mereka.

Laba bersih per saham perusahaan, yang sebesar EUR3,83 pada tahun 2023, berubah menjadi kerugian sebesar EUR2,77 pada tahun 2024.

Perusahaan Jerman ini menargetkan pendapatan antara EUR1,7 hingga EUR2,2 miliar tahun ini.

Di sisi lain, meski mengalami kerugian tinggi dan penurunan penjualan, BioNTech memiliki sumber daya yang cukup untuk berinvestasi dalam pengembangan obat baru melawan kanker.

BioNTech memiliki total EUR17,4 miliar dalam bentuk uang tunai dan surat berharga pada akhir tahun 2024, menurut laporan keuangan.

“Kami memperkirakan tahun 2025 akan menjadi tahun yang kaya akan data dengan berbagai pembaruan penting dari program prioritas kami, yang kami yakini memiliki potensi disruptif dan dapat meningkatkan standar perawatan jika berhasil dikembangkan dan disetujui,” kata Prof. Ugur Sahin, CEO BioNTech.

Perusahaan tersebut memperoleh lebih dari EUR20 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama mitranya di AS, Pfizer.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın