China sebut kapal perang AS masuki perairan teritorialnya tanpa izin
- Juru bicara Angkatan Darat menyebut AS sebagai risiko keamanan keluar-masuk Laut China Selatan
Ankara
Riyaz ul Khaliq
ANKARA
China pada Rabu mengklaim bahwa kapal perusak berpeluru kendali milik Amerika Serikat melanggar wilayah perairannya di Laut China Selatan.
Kementerian Pertahanan mengatakan USS Benfold masuk tanpa izin keperairan teritorial China di dekat Kepulauan Nansha di Laut China Selatan.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan angkatan laut dan udara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat melakukan pelacakan dan pemantauan seluruh proses dan memperingatkan kapal perusak AS.
Tian Junli, juru bicara tentara China, juga mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa langkah itu sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China dan merupakan bukti kuat dari hegemoni navigasi dan militerisasi Laut China Selatan.
Tian menyebut AS sebagai "risiko keamanan luar biasa" di Laut Cina Selatan dan "perusak terbesar" perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.
Pernyataan itu mengatakan bahwa China memiliki kedaulatan tak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan yang berdekatan.
"Pasukan Komando Teater Selatan PLA menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi setiap saat dan dengan tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional, serta perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," ungkap Tian.
Secara terpisah, Inisiatif Penyelidikan Laut China Selatan yang berbasis di Beijing, sebuah lembaga kebijakan, juga merilis gambar USS Benfold, yang mengungkapkan pergerakannya di laut.
Laut China Selatan diklaim oleh China dan sejumlah negara regional lainnya, dan berlanjutnya operasi angkatan laut AS di Selat Taiwan, bagian dari laut yang disengketakan, telah membuat China meradang.
Pernyataan China didasarkan pada sembilan garis putus-putus, garis ungu di peta resmi China yang menunjukkan klaim historis Beijing di laut tersebut.
Beijing telah menolak untuk mengakui kehadiran AS di kawasan itu, menyebutnya sebagai campur tangan oleh orang luar.
Terlepas dari peringatan China bahwa laut tidak boleh menjadi medan pertempuran bagi kekuatan besar, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa AS menyurvei Laut China Selatan hampir setiap hari” pada paruh pertama tahun ini.