Eks menhan Israel akan pergi ke AS meski ada surat penangkapan ICC
ICC tidak memiliki polisi untuk melaksanakan perintahnya dan bergantung pada negara-negara anggotanya untuk melaksanakan perintahnya
ISTANBUL
Mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berencana untuk pergi ke Washington meski ada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadapnya oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang di Gaza, kata media Israel pada Senin.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan Gallant akan mengadakan pertemuan dengan pejabat keamanan AS selama kunjungannya.
Tidak disebutkan tanggal kunjungan yang direncanakan.
Pada Kamis, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Gallant dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Berdasarkan peraturan ICC, pengadilan tidak melaksanakan persidangan secara in absentia, di mana para terdakwa harus hadir secara fisik agar kasus dapat dimulai.
Karena pengadilan yang berpusat di Den Haag tidak memiliki polisi untuk menegakkan surat perintahnya, dakwaan pengadilan bergantung pada negara-negara anggotanya untuk melaksanakan perintahnya.
Gedung Putih pada Kamis lalu mengatakan bahwa mereka menolak surat perintah penangkapan Netanyahu dan Gallant.
Surat perintah itu dikeluarkan saat serangan genosida Israel di Gaza baru-baru ini memasuki tahun kedua, yang telah menewaskan lebih dari 44.200 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan dan disengaja yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga mendorong penduduk ke ambang kelaparan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.