
Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Indonesia menarik utang dari Jepang melalui penerbitan surat utang negara (SUN) berdenominasi yen Jepang dengan nama Samurai Bond sebesar JPY177 miliar atau senilai Rp23,35 triliun, dengan asumsi kurs JPY1 setara Rp131,92.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Kamis, Samurai Bond diterbitkan melalui 6 seri yaitu RIJPY0522, RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0529, RIJPY0534, dan RIJPY0539.
"Penerbitan ini tercatat sebagai transaksi penerbitan Samurai Bonds melalui Public Offering terbesar yang dilakukan oleh negara di benua Asia," terang DJPPR, dalam keterangan tertulis.
DJPPR menjelaskan transaksi SUN ini memiliki tenor 15 dan 20 tahun dan menjadi tenor Samurai Bonds terpanjang yang diterbitkan oleh negara di kawasan Asia.
Dalam keterangan tersebut juga tertulis bahwa pencapaian ini memperpanjang rata-rata jatuh tempo Samurai Bonds dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya serta memperluas jenis investor yang berpartisipasi pada penerbitan ini.
Basis investor pada penerbitan Samurai Bonds ini juga lebih terdiversifikasi, meliputi city banks (11,3 persen), specialized bank (14,1 persen), life insurers (18,1 persen), property insurers (0,1 persen), asset managers (15,3 persen), Shinkin banks/regional banks (9,4 persen), dan lainnya (31,7 persen).
Bertindak sebagai Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co.Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd, Nomura Securities Co., Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc.