Iran cabut blokir internet di beberapa daerah
Menurut kantor berita ISNA, akses ke situs media sosial seperti Whatsapp dan Instagram di provinsi Hormuzgan sudah tersedia

Istanbul
Mustafa Melih Ahıshalı
ISTANBUL
Iran mengangkat pemblokiran terhadap akses internet di beberapa daerah setelah sebelumnya negara itu sempat memblokir layanan internet di seluruh negeri karena pecahnya demo tentang kenaikan bensin.
Menurut Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA), akses ke situs media sosial seperti Whatsapp dan Instagram di provinsi Hormuzgan sudah tersedia.
Menurut berita dari situs Entekhab, Internet sudah dapat diakses di beberapa daerah di Teheran, Tabriz, Kermanshah, Mashhad, dan Qom.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa akses internet hanya berlangsung sebentar saja di wilayah ini dan setelah beberapa waktu terputus kembali.
Keputusan negara itu menjatahkan dan menaikkan harga bensin telah menyebabkan kerugian hingga jutaan dolar per hari.
Bank-bank di Iran tidak dapat melakukan transaksi karena tidak dapat mengakses Internet, perusahaan yang menjual produk melalui internet tak dapat melanjutkan kegiatan perdagangan mereka, kegiatan impor dan ekspor terhambat.
Berbicara kepada media setelah melakukan pertemuan kabinet di Teheran kemarin, Kepala Kantor Kepresidenan Iran Mahmoud Vaizi mengungkapkan pasca-meredanya aksi protes, akses Internet akan dibuka secara bertahap.
Sebelumnya, akses internet di negara tersebut terputus untuk mencegah penyebaran demonstrasi di seluruh negeri atas keputusan yang diambil oleh Dewan Keamanan Nasional Iran.
Sedikitnya 106 orang tewas dalam aksi protes terhadap keputusan pemerintah Iran yang menaikkan harga bensin sejak Jumat lalu, ungkap Amnesty International.
Sekitar 1.000 orang ditahan selama aksi demo memprotesi kenaikan harga bensin di Iran.
Korban tewas dan luka-luka berjatuhan dari aparat keamanan maupun pengunjuk rasa selama peristiwa-peristiwa kericuhan sejak Jumat lalu.
Presiden Iran Hassan Rouhani menghimbau kepada rakyatnya untuk tidak merusak keamanan masyarakat.
Iran pada Jumat menaikan harga bensin yang disubsidi oleh negara hingga 50 persen.
Menurut pernyataan dari Perusahaan Distribusi Produk Bahan Bakar Minyak Nasional Iran, kuota 60 liter bensin per bulan yang disubsidi negara naik dari harga 1.000 tumen (Rp1.200) menjadi 1.500 tumen (Rp1.800).
Jika warga membeli bensin melebihi kuota 60 liter per-kendaraan dalam sebulan, maka harga bensin tersebut akan naik tiga kali lipat menjadi 3.000 tumen per-liter (Rp3.600).
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.