Israel ingatkan warga Palestina agar tidak rayakan pembebasan tahanan atas kesepakatan di Gaza
Hamas mengatakan perayaan massal selama penyerahan tawanan Israel mengirimkan pesan bahwa 'rakyat Palestina akan tetap berada di tanah mereka'

RAMALLAH, Palestina
Otoritas Israel pada Kamis memperingatkan warga Palestina agar tidak merayakan pembebasan tahanan dari penjara Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan Gaza dengan Hamas.
Peringatan itu disampaikan melalui selebaran dan gambar yang dijatuhkan oleh pesawat tak berawak Israel di sekitar Penjara Militer Ofer, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, tepat sebelum jadwal pembebasan 110 tahanan Palestina pada hari Kamis.
"Siapa pun yang berpartisipasi dalam acara semacam itu berisiko ditangkap. Kami telah memperingatkan Anda, dan kami mengawasi Anda dengan ketat," demikian bunyi salah satu selebaran.
Meskipun adanya peringatan ini, sejumlah warga Palestina berkumpul di luar Penjara Ofer sambil membawa bendera sambil menunggu pembebasan para tahanan.
Hamas membebaskan tiga warga Israel dan lima pekerja Thailand pada Kamis pagi berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza. Ribuan warga Palestina berkumpul selama upacara serah terima tawanan Israel.
"Pertemuan massa selama penyerahan tahanan Israel di Jabalia dan Khan Younis di tengah reruntuhan di Gaza utara dan selatan mengirimkan pesan kepada pendudukan (Israel) bahwa rakyat Palestina akan tetap berada di tanah mereka," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Tahap enam minggu pertama perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Sepuluh tawanan Israel sejauh ini telah dibebaskan sebagai imbalan atas 290 tawanan Palestina sejak kesepakatan itu mulai berlaku.
Berdasarkan kesepakatan tahap pertama, 33 tawanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas sekitar 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina.
Serangan Israel terhadap Gaza telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang lanjut usia dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.