GAZA, Palestina

Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Minggu malam bagi warga sipil di barat laut Kota Gaza menjelang serangan yang akan segera terjadi di daerah tersebut.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee memerintahkan penduduk di daerah yang diklasifikasikan sebagai D1 dan D3, termasuk daerah Al-Nasr, Kota Al-Awda, dan lingkungan Al-Murabitin, untuk segera pergi dan pindah ke tempat penampungan di pusat Kota Gaza.

Juru bicara itu mengklaim bahwa tindakan itu dilakukan menyusul tembakan roket dari wilayah tersebut ke arah Israel.

Selama beberapa bulan terakhir, militer Israel telah berulang kali mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk Palestina di wilayah yang luas di Gaza sebelum melakukan operasi militer.

Warga sipil yang mengungsi di Gaza biasanya mencari perlindungan pada kerabat atau kenalan atau menghadapi ketidakpastian, mendirikan tenda darurat di jalan atau di tempat penampungan di tengah kondisi kehidupan yang keras.

Tentara Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Tel Aviv telah memberlakukan blokade yang menyesakkan terhadap Gaza, yang menyebabkan 2,3 juta penduduk wilayah itu berada di ambang kelaparan.

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.