Israel tutup perbatasan Rafah di tengah serangan udara di Gaza meski ada gencatan senjata
Penyeberangan Rafah dibuka kembali bulan lalu berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan warga Palestina yang terluka meninggalkan tempat berobat di luar negeri

YERUSALEM/ISTANBUL
Israel menutup penyeberangan Rafah di Gaza selatan pada hari Selasa, mencegah keberangkatan warga Palestina yang terluka untuk perawatan medis di luar negeri.
Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, Israel memberi tahu pekerja di sisi Palestina di penyeberangan itu bahwa terminal telah ditutup.
"Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa di titik penyeberangan telah diberitahu tentang keputusan tersebut," kata KAN.
Penyeberangan Rafah di perbatasan dengan Mesir dibuka kembali bulan lalu berdasarkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel untuk memungkinkan warga Palestina yang terluka meninggalkan daerah kantong itu untuk perawatan medis di luar negeri.
Tentara Israel menggempur Jalur Gaza Selasa pagi, menewaskan lebih dari 320 orang dan melukai ratusan lainnya, meskipun ada perjanjian gencatan senjata.
Gambar-gambar yang muncul dari Gaza menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, yang rumahnya dibom pada malam hari.
Lebih dari 48.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam kampanye militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.