Jerman pertimbangkan kirim pasukan penjaga perbatasan ke Rafah
Penempatan penjaga perbatasan Jerman serta pejabat bea cukai akan dilakukan Uni Eropa untuk mendukung perlindungan perbatasan di Rafah
BERLIN
Jerman pada Rabu mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengerahkan penjaga perbatasan untuk membantu memantau penyeberangan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir sebagai bagian dari misi sipil Uni Eropa.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Maximilian Kall mengonfirmasi rencana tersebut tetapi memberikan rincian terbatas.
"Yang dapat saya katakan adalah bahwa kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Tentu saja, ini tentang melindungi personel yang pergi ke sana dan memastikan bahwa mereka dikerahkan dengan aman," kata Kall kepada wartawan di Berlin.
Kall mengonfirmasi laporan dari Kantor Berita Jerman (dpa) yang menyatakan bahwa keputusan kabinet tahun 2005 akan diamandemen untuk mengizinkan pengerahan pasukan bersenjata. Keputusan awal hanya mengizinkan pengerahan pasukan penjaga perbatasan yang tidak bersenjata, tetapi para pejabat kini menganggap situasi keamanan saat ini terlalu berbahaya untuk pendekatan semacam itu.
Penempatan penjaga perbatasan dan petugas bea cukai Jerman akan menjadi bagian dari Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa di Rafah (EUBAM Rafah), yang akan melanjutkan operasinya setelah jeda selama 18 tahun.
Didirikan pada 2005 untuk membantu memantau penyeberangan perbatasan, misi tersebut ditangguhkan pada tahun 2007 setelah Hamas menguasai Jalur Gaza, yang menyebabkan
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.