Kamerun buka kembali aktivitas sekolah mulai minggu depan
WHO menyerukan agar negara-negara Afrika berhati-hati melonggarkan pembatasan dan mengintensifkan tes untuk deteksi lonjakan kasus
Jakarta Raya
Felix Tih
ANKARA
Pemerintah Kamerun melonggarkan pembatasan aktivitas akibat pandemic Covid-19 dengan mulai membuka sekolah dan pusat Pendidikan lain yang tutup sejak 17 Maret lalu, ujar perdana menteri negara itu.
“Pada Senin 1 Juni, kelas di semua tingkat pendidikan, pendidikan profesional dan pusat pelatihan kejuruan dibuka kembali. Di seluruh wilayah negara, '' kata Joseph Dion Ngute Jumat malam.
Dia mengatakan keputusan itu dibuat setelah pertemuan kabinet pada Kamis yang membahas strategi penanggulangan Covid-19.
“Saya mendesak semua menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan untuk menjaga dialog dengan seluruh komunitas pendidikan, asosiasi orang tua-guru dan serikat guru, untuk keberhasilan kegiatan yang dilakukan,” kata dia.
Negara Afrika Tengah itu mengkonfirmasi 5.436 kasus virus korona, dengan 175 kematian dan 1.996 pemulihan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika.
Beberapa negara Afrika memutuskan untuk mengurangi pembatasan aktivitas pada 1 Juni, dan membuka sekolah serta tempat-tempat lain.
Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan agar negara-negara Afrika berhati-hati melonggarkan pembatasan tersebut.
“Kita semua harus tetap waspada. Ketika lebih banyak negara mulai mengurangi pembatasan aktivitas, sangat penting bahwa pengujian dan sistem pengawasan yang efektif tersedia untuk mendeteksi lonjakan kasus, '' ujar Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
“Mengakhiri lockdown bukanlah suatu peristiwa, tetapi suatu proses. Penting untuk memiliki pandangan yang jelas tentang kondisi setempat sehingga keputusan yang dibuat berdasarkan informasi tentang bagaimana mengendurkan lockdown ini. ''
Pandemi ini telah merenggut hampir 365.000 nyawa di 188 negara dan wilayah sejak menyebar dari China Desember lalu.
AS dan Eropa adalah wilayah yang paling parah terkena dampak pandemi ini.
Lebih dari 5,93 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia, sementara lebih dari 2,49 juta orang pulih sejauh ini, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.