Politik, Dunia

Kantor berita Prancis AFP hadapi tekanan politik atas liputan konflik Israel-Palestina

CEO AFP Fabrice Fries menolak kritik bahwa AFP bersikap bias terhadap warga Palestina dalam kesaksian di Senat Prancis

17.11.2023 - Update : 22.11.2023
Kantor berita Prancis AFP hadapi tekanan politik atas liputan konflik Israel-Palestina

ANKARA

AFP dikritik oleh Senat Prancis karena kebijakan editorialnya terkait serangan Israel ke Jalur Gaza, menurut laporan media.

CEO kantor berita Prancis Fabrice Fries memberikan pernyataan pada Selasa di Senat tentang kebijakan editorial AFP yang dianggap tidak pro-Israel.

Dia menolak kritik bahwa AFP bersifat bias, menurut harian Le Parisien.

Fries juga mendukung kebijakan editorial badan tersebut untuk tidak menggunakan "teroris" sebagai kata sifat untuk sebuah kelompok atau entitas kecuali dengan menggunakan tanda kutip.

Dia mencatat bahwa kebijakan tersebut sudah berlangsung selama 20 tahun dan menjelaskan bahwa kebijakan tersebut berlaku untuk “semua gerakan, tanpa kecuali.”

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs AFP mengenai artikel yang ditulisnya pada 12 November untuk Le Monde, Fries mengecam kritik yang “mendorong gagasan lama bahwa AFP sebenarnya mewakili Agence France-Palestine.”

Senator dan anggota parlemen sayap kanan sering mengkritik AFP mengenai liputannya sejak 7 Oktober.

Setidaknya 11.500 warga Palestina terbunuh, termasuk lebih dari 7.800 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari pihak berwenang Palestina.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut laporan resmi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın