Dunia

Kantor Media Pemerintah Gaza kecam blokade Israel yang memperparah krisis kelaparan

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, kantor itu menuduh Israel melakukan "kejahatan baru" terhadap 2,4 juta penduduk Gaza dengan menutup semua sumber bantuan, dan bahan bakar selama sebulan.

Jomaa Younis and Mohammad Sio  | 02.04.2025 - Update : 03.04.2025
Kantor Media Pemerintah Gaza kecam blokade Israel yang memperparah krisis kelaparan Ilustrasi: Seorang anak Palestina antre untuk mendapatkan makanan ditengah serangan militer Israel.

ISTANBUL

Kantor Media Pemerintah Gaza mengecam keputusan Israel untuk melarang bantuan kemanusiaan dan bahan bakar memasuki wilayah kantong itu, yang telah memaksa semua toko rotinya tutup dan memperparah krisis kelaparan.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, kantor itu menuduh Israel melakukan "kejahatan baru" terhadap 2,4 juta penduduk Gaza dengan menutup semua sumber tepung, bantuan, dan bahan bakar selama sebulan.

"Hal ini telah menyebabkan penutupan total semua toko roti, memperparah kelaparan yang mengancam nyawa warga sipil," katanya, dengan menganggap Israel dan AS "sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan keji ini."

Kantor itu meminta PBB, komunitas internasional, dan kelompok hak asasi manusia untuk segera campur tangan.

Kelompok Palestina Hamas juga mengecam penutupan semua toko roti di Gaza karena habisnya persediaan tepung, menyebutnya sebagai eskalasi berbahaya dari kampanye genosida Israel.

Kantor itu menekankan bahwa Gaza telah memasuki keadaan kelaparan, yang menandai salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.

Sebelumnya, Abdel Nasser Al-Ajrami, kepala Asosiasi Pemilik Toko Roti di Jalur Gaza, mengatakan kepada Anadolu bahwa toko roti yang didukung oleh Program Pangan Dunia menghentikan operasinya karena kekurangan tepung, gula, garam, ragi, dan bahan bakar diesel yang dipicu oleh penutupan perbatasan Israel yang sedang berlangsung.

Pada tanggal 2 Maret, Israel menutup penyeberangan Gaza untuk bantuan kemanusiaan, pertolongan, dan medis.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk meningkatkan genosida di Gaza dan melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggusur warga Palestina.

Pasukan Israel memulai kampanye udara mendadak di Gaza pada tanggal 18 Maret dan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang, menghancurkan gencatan senjata Januari dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Hampir 50.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.