Dunia

Kelompk Houthi desak UE cari solusi politik di Yaman

Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi menyambut seruan PBB untuk mengakhiri perang, kata Kantor Berita Saba

Jeyhun Aliyev  | 10.05.2020 - Update : 11.05.2020
Kelompk Houthi desak UE cari solusi politik di Yaman Peta Yaman. (Gülşen Topçu - Anadolu Agency)

Ankara


Ibrahim al-Hazin dan Muhammad as-Samii

SANAA, Yaman 

Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi mendesak Uni Eropa pada Sabtu untuk mengambil tindakan pada solusi politik di Yaman, menurut Kantor Berita Saba.

Mahdi al-Mashat, dalam sebuah telegram yang dikirim kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menandai Hari Eropa pada 9 Mei, mengatakan Houthi menyambut panggilan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths untuk mengakhiri perang di sana, kata agensi.

Al-Mashat mengatakan Dewan mengharapkan UE untuk memainkan peran positif dalam menghentikan serangan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan solusi politik yang komprehensif.

Dalam sebuah pernyataan pada akhir Maret, Griffiths mengatakan PBB secara khusus prihatin tentang kelanjutan kegiatan militer di Marib dan sekitarnya, dan mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk mengakhiri permusuhan dan menyediakan gencatan senjata nasional.

Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman, mendeklarasikan gencatan senjata dua minggu sepekan 9 April karena wabah virus korona.

Namun terlepas dari deklarasi gencatan senjata, pasukan pemerintah dan Houthi terus berjuang dan menampik tuduhan-tuduhan kepadanya.

Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk Sana'a. Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.

Puluhan ribu warga Yaman, termasuk banyak warga sipil, sejak itu diyakini telah terbunuh dalam konflik itu, sementara 14 juta lainnya berisiko kelaparan, menurut PBB.

* Ditulis oleh Jeyhun Aliyev dari Ankara

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.