ISTANBUL

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Jumat (25/04) memperingatkan bahwa Gaza telah mencapai "momen yang mengerikan dan suram" karena persediaan makanan dan medis di dalam daerah kantong itu hampir habis sementara truk bantuan masih terhalang untuk masuk.

Tedros mengatakan pada X bahwa stok makanan di Gaza telah habis, meskipun bantuan makanan yang cukup berada di koridor bantuan dapat memberi makan satu juta orang.

Ia menambahkan bahwa situasi yang sama kritisnya untuk persediaan medis, dengan mencatat bahwa 16 truk WHO sedang menunggu akses tetapi tidak dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.

"Blokade bantuan ini harus diakhiri. Kehidupan bergantung padanya," kata Tedros.

Program Pangan Dunia (WFP) sebelumnya mengonfirmasi bahwa persediaannya di dalam Gaza telah habis, yang semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah mengerikan.

Gaza telah menghadapi pembatasan yang parah pada akses kemanusiaan sejak meningkatnya permusuhan pada bulan Oktober 2023. PBB dan organisasi kemanusiaan terus menyerukan pengiriman bantuan tanpa hambatan dan berkelanjutan kepada warga sipil yang membutuhkan.

Tentara Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada 19 Januari.

Israel telah membunuh lebih dari 51.400 warga Palestina di daerah kantong itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.