Korban tewas akibat banjir di Pakistan bertambah jadi 1.325 jiwa
Rekaman di penyiar lokal menunjukkan rumah, masjid, sekolah, dan bangunan lain terendam oleh air banjir yang berlumpur
KARACHI, Pakistan
Korban tewas akibat banjir yang melanda Pakistan mencapai 1.325 jiwa, di mana 11 kematian baru dilaporkan selama 24 jam terakhir, menurut badan bencana nasional negara itu pada Senin.
Semua korban baru datang dari provinsi Sindh, di mana banjir baru telah menggenangi lebih banyak lahan di daerah pusat selama 48 jam terakhir, sehingga jumlah kematian secara keseluruhan di provinsi itu menjadi 522 orang sejak pertengahan Juni.
Sejak 14 Juni, total 289 orang tewas di Khyber Pakhtunkhwa, lalu diikuti 260 kematian di Balochistan, menurut Badan Manajemen Bencana Nasional (NDMA).
Sekitar 189 orang tewas di provinsi Punjab, kata pihak berwenang.
Sebanyak 12.703 orang terluka di seluruh negeri akibat insiden terkait hujan dan banjir sejak 14 Juni.
Ribuan lainnya dievakuasi dari berbagai bagian distrik Jamshoro dan Dadu di Sindh melalui perahu oleh tentara, dan pasukan angkatan laut, dan para sukarelawan dari LSM.
Rekaman di penyiar lokal menunjukkan rumah, masjid, sekolah, dan bangunan lain terendam oleh air banjir yang berlumpur.
Layanan kereta api antara berbagai daerah yang dilanda banjir dan seluruh negara dihentikan selama 10 hari karena banjir bandang menggenangi beberapa bagian rel kereta api.
Jalan Raya Indus utama juga tergenang air di berbagai titik, dan ratusan kendaraan mengantri menunggu jalan dibuka kembali.
Wabah penyakit
Ratusan ribu korban banjir berhadapan dengan wabah besar berbagai penyakit yang ditularkan melalui air, mata, dan kulit, yang memicu kekhawatiran akan lebih banyak korban karena sistem perawatan kesehatan negara yang sudah lemah berjuang untuk mengatasi kondisi yang memburuk.
Hidup di tenda dan sekolah, ribuan korban yang sudah mulai sakit dan sangat rentan terhadap diare, gastrointestinal, demam berdarah, malaria, dan penyakit lainnya karena air yang tercemar dan kondisi hidup yang tidak higienis.
Banjir yang disebabkan oleh hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menggenangi sepertiga negara itu, mendorong pemerintah untuk mengeluarkan seruan internasional.
Pakistan telah menerima 12 pesawat dari Turki yang berisi tenda, ransum, obat-obatan, peralatan dapur, makanan bayi, dan bantuan lainnya.
Turki juga mengirimkan dua kereta yang mengangkut pasokan bantuan ke negara yang dilanda banjir itu. Turki akan mengirim kereta lain dari Istanbul dalam beberapa hari mendatang.
Hujan terus-menerus dan banjir yang mengamuk telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur negara dan lahan pertanian, termasuk ratusan ribu rumah, jalan, dan jembatan.
Hampir 45 persen dari lahan pertanian negara itu telah ditutup oleh banjir, yang merupakan ancaman serius bagi ketahanan pangan dan menambah inflasi yang sudah meroket. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.