Politik, Dunia

Kremlin: Pertemuan Putin dan utusan AS "sangat berguna"

Putin dan Witkoff bertemu di kota St. Petersburg, Rusia, pada hari Jumat, saat AS dan Rusia melanjutkan komunikasi untuk menghidupkan kembali hubungan bilateral, serta untuk menemukan penyelesaian bagi perang Ukraina.

Burc Eruygur  | 15.04.2025 - Update : 16.04.2025
Kremlin: Pertemuan Putin dan utusan AS "sangat berguna" Vladimir Putin - Steve Witkoff. (Foto file - Anadolu Agency).

ISTANBUL

Kremlin pada hari Senin mengumumkan pembicaraan terkini antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan khusus presiden AS Steve Witkoff "sangat berguna."

Putin dan Witkoff bertemu di kota St. Petersburg, Rusia, pada hari Jumat, saat AS dan Rusia melanjutkan komunikasi untuk menghidupkan kembali hubungan bilateral, serta untuk menemukan penyelesaian bagi perang Ukraina.

"Pembicaraan semacam itu sangat berguna dan sangat efektif," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di Moskow.

Peskov mengatakan pertenuan tersebut efektif karena terbentuknya jalur komunikasi "yang sangat populer" antara Moskow dan Washington.

Dia mengatakan hal ini membantu kedua belah pihak menerima informasi secara langsung, menegaskan kembali bahwa hasilnya tidak dapat langsung diharapkan karena diskusi berbicara pada isu-isu yang "sangat rumit".

Dia membantah adanya diskusi tentang persiapan pertemuan antara Putin dan Presiden AS Donald Trump.

“Tidak ada gunanya mengharapkan keputusan lain, terutama karena ini adalah tindakan yang cukup otomatis.

“Kami berada di awal jalan menuju normalisasi hubungan, membangunnya kembali, jadi kami tidak memiliki ekspektasi yang berlebihan terkait hal ini,” tambah Peskov.

Minggu lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang sanksi yang dijatuhkan pada Rusia pada April 2021, selama masa jabatan mantan Presiden AS Joe Biden, selama satu tahun lagi.

Pandangan Eropa tentang Ukraina

Peskov juga mengomentari sikap Eropa terhadap penyelesaian konflik di Ukraina, menuduh negara-negara Uni Eropa cenderung "lebih memprovokasi kelanjutan perang."

Juru bicara itu kemudian menyoroti pernyataan dari Kanselir Jerman yang baru Friedrich Merz sehari sebelumnya, yang mengklaim bahwa dia mendukung gagasan untuk lebih meningkatkan konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Selama wawancara dengan penyiar publik ARD Minggu malam, Merz berbicara mendukung penyediaan rudal Taurus jarak jauh bagi Ukraina.

Jerman sangat menentang pengiriman rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina selama masa jabatan Kanselir Olaf Scholz yang akan berakhir, karena ia khawatir tindakan tersebut dapat menyeret Berlin langsung ke dalam konflik. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.