Dunia

Krisis air di seluruh negeri, warga Zimbabwe terpaksa rogoh kocek untuk beli air bersih

Menurut Program Pangan Dunia, krisis air telah melanda kota-kota besar Zimbabwe dan sekitar 5,5 juta orang di seluruh negeri terdampak kekeringan itu

Maria Elisa Hospita  | 22.06.2020 - Update : 22.06.2020
Krisis air di seluruh negeri, warga Zimbabwe terpaksa rogoh kocek untuk beli air bersih Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Harare

Jeffrey Moyo

HARARE, Zimbabwe 

Akibat tidak adanya akses ke air yang mengalir, warga Zimbabwe, terpaksa membeli ke penjual air setempat.

Jemitius Muruti, 54, memiliki tangki air berkapasitas 1.000 liter di rumahnya yang digunakan untuk menyimpan air yang dibelinya secara reguler dari pedagang air.

Rumahnya yang terletak di ibu kota Zimbabwe, Harare, terakhir kali dialiri air satu dekade lalu, sebelum infrastruktur dan bahan-bahan kimia sepenuhnya menutup akses ke air bersih. 

Bergantung pada pedagang air

Demi mendapatkan air, Muruti kini bergantung pada pedagang air, meskipun harganya terbilang mahal.

"Saya membayar sekitar USD50 setiap kali saya harus mengisi ulang tangki air saya," ungkap Muruti kepada Anadolu Agency.

Dengan 12 anggota keluarganya, Muruti cukup kepayahan memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat.

Sementara itu, tetangga Muruti harus berjalan berkilo-kilometer jauhnya untuk mendapatkan air.

Mereka rela mengantre selama beberapa jam di dekat sungai yang airnya cepat mengering dan berlomba-lomba mengisi pot dan ember mereka dengan air sungai.

Mavis Gondobwe, 62, menuturkan bahwa dirinya jarang mengisi tangki penyimpanan airnya karena kesulitan biaya.

"Memang saya punya tangki air di rumah, tetapi jarang terisi karena saya tak punya cukup uang," imbuh Gondobwe.

Di sisi lain, pedagang air seperti Happymore Chizuzu, diuntungkan dengan krisis ini.

"Per bulannya, saya memasok air dalam jumlah besar ke 15 hingga 20 pelanggan. Saya meraup penghasilan sekitar USD1.000," kata Chizuzu kepada Anadolu Agency.

Menurut Program Pangan Dunia (WFP) PBB, krisis air telah melanda kota-kota besar Zimbabwe dan sekitar 5,5 juta orang di seluruh negeri terdampak kekeringan itu.


- Lubang bor jadi penyelamat

Keluarga berpenghasilan di bawah rata-rata adalah yang paling menderita akibat krisis air ini.

Setiap harinya mereka harus mengantre di dekat lubang bor terdekat untuk mendapatkan air bersih.

Sementara itu, Dewan Kota Harare memompa rata-rata 170 juta liter (45 juta galon) per hari untuk memenuhi permintaan sekitar 1,2 miliar megaliter (317 juta galon) per hari.

Bagi orang-orang yang tak mampu membeli air hanya bisa duduk diam menantikan kiriman bantuan air dari otoritas dewan.


Rentan terkena penyakit

Krisis air juga telah mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setiap orang harus memiliki akses ke 50-100 liter (13-26,5 galon) air per hari untuk memenuhi kebutuhan paling dasar mereka dan mencegah penyakit.

Pada 2008, Zimbabwe menderita wabah kolera terparah di dunia, di mana lebih dari 4.000 orang meninggal karena virus itu.

Menurut Direktur Eksekutif Proyek Perdamaian Zimbabwe Jestina Mukoko, krisis air dan sanitasi menyebabkan jutaan penduduk rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui air.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.