Dunia

Liga Arab tetap berpegang pada rencana perdamaian 2002

Perjanjian tersebut menawarkan Israel pengakuan diplomatik penuh, yang ditukar dengan penarikan pendudukan mereka atas wilayah milik Arab

Ekip  | 10.12.2017 - Update : 11.12.2017
Liga Arab tetap berpegang pada rencana perdamaian 2002 Menteri Luar Negeri Djibouti Mahamoud Ali Youssouf (tengah), Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abul Gheit (Ki), dan asisten sekretaris jenderal Liga Arab Hossam Zaki (Ka), menghadiri pertemuan darurat menteri luar negeri Arab di ibu kota Mesir, Kairo, 9 Desember 2017 untuk membahas dampak dari keputusan AS yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Stringer - Anadolu Agency)

Egypt

Hussein Qabani

KAIRO

Negara-negara Arab memutuskan untuk berpegang pada Arab Peace Initiatives 2002 untuk memecahkan konflik Palestina-Israel, kata Sekjen Arab League Ahmed Abul-Gheit pada Minggu.

"Jika negara-negara Arab memutuskan untuk membekukan atau menarik inisiatif perdamaian ini, sama saja mereka membakar diri sendiri," kata Abul-Gheit kepada wartawan setelah rapat darurat para menteri luar negeri negara Arab di Kairo.

"Tidak ada alternatif lain dari inisiatif perdamaian Arab," kata dia.

Saudi menawarkan proposal kepada Israel, akan memberikan pengakuan diplomatik penuh dari negara-negara Arab. Sebagai gantinya, Israel harus menarik pendudukannya dari tanah Arab yang dikuasai sejak 1967 dan mengakui penetapan negara Palestina.

Pada Rabu, Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah keputusan yang membalikkan kebijakan AS selama berpuluh tahun untuk bersikap netral soal kota suci tersebut. Keputusan ini menimbulkan demonstrasi besar di wilayah Palestinda dan negara-negara Muslim lainnya.

Pertemuan menteri-menteri luar negeri negara Arab sebelumnya menentang keputusan AS, menyatakan bahwa keputusan itu "melawan hukum internasional dan menimbulkan pertanyaan kepada usaha AS untuk mengusahakan perdamaian" antara Palestina dan Israel.

Yerusalem masih berada di pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina yang berharap Yerusalem Timur -- kini diduduki oleh Israel -- kelak menjadi ibu kota negara Palestina.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.