Dunia

Mata uang Suriah anjlok, Assad negosiasi dengan YPG/PKK untuk tetap bertahan

Rezim Assad melakukan kesepakatan dengan kelompok teroris YPG/PKK untuk membendung penyusutan nilai mata uang yang curam dan kemungkinan keruntuhan ekonomi

Muhammad Abdullah Azzam  | 19.06.2020 - Update : 19.06.2020
Mata uang Suriah anjlok, Assad negosiasi dengan YPG/PKK untuk tetap bertahan Ilustrasi: Warga yang tinggal di utara Suriah menggunakan lira dalam transaksi sehari-hari dibanding pound Suriah. ( Muhammed Beradi - Anadolu Agency )

Ankara

Mohamad Misto, Ethem Emre Ozcan

ANKARA

Rezim Assad di Suriah melakukan tawar-menawar dengan kelompok teroris YPG/PKK untuk mencegah penurunan drastis nilai mata uang, pound Suriah.

Melalui tawar-menawar ini, rezim Assad menunjukkan kesediaan mereka bekerja sama dengan kelompok teroris yang telah menindas dan meneror penduduk Suriah utara, di sepanjang perbatasan Turki.

Kini rezim Assad semakin tak mampu membayar utangnya yang meningkat kepada Rusia dan Iran.

Untuk itu mereka meminta kelompok teroris YPG/PKK untuk membantu menghentikan anjloknya pound Suriah dan kemungkinan keruntuhan ekonomi, kata seorang sumber di negara tersebut.

YPG/PKK menggaji anggotanya dengan dolar, yang menekan mata uang lokal, tetapi rezim membuat kesepakatan dengan para teroris untuk menghentikan praktik ini.

Rezim menurunkan pajak bea cukai atas barang-barang yang dikirim dari daerah-daerah di bawah pendudukan YPG/PKK ke daerah-daerah yang dikendalikan rezim dan berjanji untuk meningkatkan hubungan dagang dengan syarat kelompok teroris itu beralih ke pound Suriah.

Pada awal tahun ini, 1.000 pound Suriah senilai USD1, tetapi baru-baru ini melonjak hingga 4.000 pound Suriah per-1 dolar.

Banyak penduduk lokal di Idlib, Suriah barat laut beralih menggunakan lira Turki, mereka enggan untuk menggunakan pound Suriah turun nilainya.

Sanksi baru AS terhadap rezim Assad yang mulai berlaku minggu ini juga diperkirakan akan memukul ekonomi negara itu.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa- telah bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın