Nigeria: 10 tewas dalam serangan baru terhadap petani
Korban yang tewas termasuk anak berusia 7 tahun sampai seorang pria berusia 70 tahun.

Jakarta Raya
Rafiu Ajakaye
LAGOS, Nigeria
Pejabat Nigeria mengumumkan pada Minggu bahwa 59 orang yang menjadi korban kekerasan akibat konflik antara penggembala dan petani - termasuk 10 orang yang terbunuh pada hari Sabtu - akan dimakamkan secara massal pada hari Kamis mendatang.
Terver Akase, juru bicara gubernur negara bagian Benue, mengatakan akan ada sebuah upacara peringatan untuk para korban di Makurdi, ibu kota Benue.
Polisi di Benue sebelumnya mengkonfirmasi bahwa 10 orang telah tewas dalam baku tembak terbaru di Nigeria bagian utara-tengah, beberapa hari setelah pihak berwenang menyalahkan penggembala atas pembunuhan sedikitnya 21 orang di dua wilayah pemerintah daerah tersebut.
Moses Iyamu, juru bicara kepolisian, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pembunuhan tersebut terjadi di desa pertanian Tse Akombo di distrik Mbamiage di Logo - salah satu dari dua wilayah dewan yang terimbas minggu lalu.
Korban pembunuhan tersebut berkisar dari anak berusia 7 tahun sampai seorang pria berusia 70 tahun,
menurut Iyamu. Sebuah tim polisi anti huru hara telah ditempatkan di daerah tersebut, tambahnya.
Kekerasan antara penggembala dan petani telah menjadi masalah serius di Nigeria, terutama di jalur tengah atau tengah selatan yang merupakan kawasan agraris, dengan kedua belah pihak sering saling menuduh.
Banyak pemerintah negara bagian, seperti Benue, telah mencoba menyelesaikan pertikaian dengan mengeluarkan undang-undang anti penggembalaan, yang dianggap para penggembala tidak adil.
Para ahli telah menyalahkan krisis di Danau Chad dan kegagalan pemerintah untuk mengatasi masalah kelangkaan sumber daya alam, yang menyebabkan ada persaingan antara petani dan penggembala.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.