Dunia

Panglima Israel sebut tentaranya 'bayar kerugian mahal' di Gaza

‘Kita harus membayar mahal dan kehilangan komandan dan pasukan’, kata kepala staf militer Israel Herzi Halevi

Rania Ra Abushamala  | 07.03.2024 - Update : 13.03.2024
Panglima Israel sebut tentaranya 'bayar kerugian mahal' di Gaza Seorang tentara Israel yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Beilinson dengan pesawat militer di Tel Aviv, Israel pada 19 Desember 2023.

YERUSALEM 

Kepala staf militer Israel Herzi Halevi pada Rabu mengatakan bahwa Israel telah “membayar harga yang mahal” dalam perangnya di Gaza, dan dia mengakui ada banyak pemimpin dan pasukannya yang tewas selama perang, lapor media lokal. 

Halevi menyampaikan hal itu dalam pidatonya pada upacara wisuda perwira angkatan laut di Haifa di hadapan Panglima Angkatan Laut Israel, Wakil Laksamana David Saar Salama, menurut Otoritas Penyiaran Israel.

“Tentara Israel beroperasi di laut, di darat, dan di udara selama lebih dari 150 hari di beberapa bidang, mencapai prestasi yang signifikan setiap hari untuk mencapai tujuan perang,” kata dia.

Namun di samping banyaknya pencapaian dalam perang, kita harus membayar mahal dan kehilangan komandan dan pasukan, tambah dia.

Halevi mengatakan bahwa “pengendalian dimensi maritim diperlukan untuk keamanan Israel, dimulai dengan keamanan perairan di zona ekonomi eksklusifnya, melindungi aset-aset strategis dan merusak infrastruktur, elemen, dan kemampuan maritim musuh.”

“Seringkali, kekuatan angkatan laut digabungkan dengan aktivitas angkatan darat dan udara, memungkinkan tentara Israel melakukan operasi yang kompleks,” tambahnya.

Halevi mengatakan “integrasi bersama antara cabang-cabang ini meningkatkan keuntungan kualitatif tentara Israel.”​​​​​​​

Halevi juga menyinggung perdebatan di Israel mengenai rancangan undang-undang yang diajukan pemerintah kepada parlemen, yang mengecualikan orang Yahudi ultra-Ortodoks dari dinas militer.

Dalam hal ini, dia mengatakan “mendaftar di militer adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kematian tentara dalam perang tidak sia-sia.”

Menurut angka yang diumumkan oleh tentara Israel, 586 perwira dan tentaranya tewas sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober, termasuk 246 orang yang tewas sejak dimulainya serangan darat pada 27 Oktober.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan-serangan Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan sedikitnya 30.631 orang dan melukai 72.043 lainnya dan menyisakan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok bagi masyarakat Gaza.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Dalam sebuah gugatan di Mahkamah Internasional, Israel dituduh melakukan genosida. Keputusan sementara dari pengadilan tersebut pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın