Dunia

PBB: Akses kemanusiaan ke utara Gaza terhambat oleh penghalanan Israel

Perintah evakuasi tentara Israel dan kepadatan penduduk menghambat upaya kemanusiaan di Gaza selatan, kata juru bicara PBB

Merve Gül Aydoğan Ağlarcı  | 28.08.2024 - Update : 28.08.2024
PBB: Akses kemanusiaan ke utara Gaza terhambat oleh penghalanan Israel

HAMILTON, Kanada

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa Menyampaikan kesulitan yang dihadapi oleh pekerja kemanusiaan di Gaza kian meningkat, dan mengalami kesulitan dalam koordinasi dengan otoritas Israel. 

"Selain hilangnya gudang dan tempat-tempat berlindung lainnya akibat perintah evakuasi, bantuan masih sulit untuk bergerak ke wilayah selatan Gaza akibat kepadatan penduduk yang parah dan pengungsian yang terus-menerus," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.

Dia menekankan kompleksitas akses ke utara Gaza, dengan mengatakan, "Akses mitra kemanusiaan ke Gaza utara sangat menantang karena memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel dan melewati pos pemeriksaan."

Dujarric mengatakan bahwa upaya untuk mengirimkan bahan bakar ke rumah sakit di wilayah tersebut telah digagalkan berulang kali.

"Akses ditolak lima kali dalam seminggu terakhir" oleh Israel, yang menyebabkan beberapa rumah sakit tidak mendapatkan pasokan bahan bakar baru selama lebih dari 10 hari.

"Ketergantungan pada bahan bakar untuk menjalankan generator cadangan sudah maksimal karena otoritas Israel telah memutus pasokan listrik dari Jalur Gaza pada Oktober lalu," tambah dia.

Ketika ditanya tentang tantangan spesifik dalam penyaluran bantuan, Dujarric mengatakan, “Kami tahu bahwa dari utara Israel ke Gaza utara, arus truk lebih lancar. Tantangannya tetap ada, Karim Shalom.”

"Meski bantuan dapat disalurkan dari pihak Israel ke Gaza, situasi keamanan tidak memungkinkan kami untuk mengakses Gaza secara bebas," ujar jubir PBB itu.

Ketika ditanya tentang alasan apa pun yang diberikan oleh warga Israel atas penolakan truk bahan bakar yang berusaha mencapai rumah sakit, Dujarric mengungkapkan, "Sejauh yang saya ketahui, alasan seringkali tidak diberikan."

Secara terpisah, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya dampak yang dialami warga sipil atas serangan mematikan Israel.

Lima warga Palestina di kamp pengungsi Nur Shams tewas dalam serangan drone Israel.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 40.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 93.600 lainnya sejak 7 Oktober 2023.

Mahkamah Internasional pada 19 Juli menyatakan Israel telah melanggar hukum selama puluhan tahun di tanah Palestina dan pengadilan mendesak evakuasi semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın