Pemimpin Houthi ingatkan AS soal eskalasi dan akan perluas blokade laut
Pemimpin Houthi Abdul-Malik al-Houthi mengatakan kapal perang AS akan menjadi sasaran selama serangan terhadap Yaman terus berlanjut

ANKARA
Pemimpin Houthi Yaman Abdul-Malik al-Houthi pada Minggu menyatakan bahwa pasukannya akan meningkatkan serangan atas respons terhadap operasi militer Amerika Serikat (AS), dan dia memperingatkan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan drone dan rudal ke kapal perang, kapal induk, dan kapal angkatan laut Amerika.
"Kami akan menanggapi eskalasi dengan eskalasi," kata al-Houthi dalam sebuah pernyataan video, sambil menambahkan bahwa pasukan Houthi telah melancarkan serangan rudal dan drone tempur menyusul serangan udara AS di Yaman.
"Ini pilihan kami, keputusan kami, dan pendekatan kami," tambah dia.
Dia menuduh Washington mengubah laut menjadi medan perang, dengan mengatakan bahwa "AS-lah yang berupaya memengaruhi navigasi maritim ketika mengubah laut menjadi zona perang."
Al-Houthi menambahkan bahwa AS dan Israel, sekarang akan dimasukkan dalam blokade laut yang diberlakukan Houthi "selama agresinya terus berlanjut."
"Keputusan kami jelas—awalnya hanya menargetkan musuh Israel. Sekarang, AS juga akan diikutsertakan dalam blokade," kata dia.
"Semua negara berkewajiban mengenali siapa yang membahayakan navigasi, siapa yang mengancam keamanan maritim dan pergerakan kapal," ucap dia, sambil menggarisbawahi: "AS adalah pihak yang paling bertanggung jawab."
Al-Houthi menggambarkan AS dan Israel sebagai sumber ketidakstabilan, dengan mengatakan mereka “adalah sumber kejahatan dan bahaya dalam skala global dan di seluruh kawasan.”
"Kejahatan berasal dari mereka. Kejahatan berasal dari mereka. Agresi berasal dari mereka," imbuh dia.
Houthi memperingatkan Israel pada 7 Maret untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza dalam waktu empat hari atau menghadapi operasi maritim baru terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
AS melancarkan serangan udara terhadap Houthi Yaman sementara Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa “hujan neraka akan turun” jika kelompok yang didukung Iran itu melanjutkan serangannya terhadap pengiriman di Laut Merah.
Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal milik Israel yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sejak akhir tahun 2023, mengganggu perdagangan global yang disebutnya sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza.
Kelompok itu menghentikan serangan ketika gencatan senjata di Gaza dideklarasikan pada bulan Januari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Namun, kelompok itu mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza pada tanggal 2 Maret.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.