ANKARA
Politisi sayap kanan Prancis Marine Le Pen menuntut agar lebih banyak masjid ditutup di negara itu.
Dia mengungkapkan permintaan itu meski sudah ada 24 masjid ditutup di Prancis dalam dua tahun terakhir atas perintah Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Prancis BFMTV, Marine Le Pen mengatakan: “Dia (Darmanin) menutup sebuah masjid di sana, sebuah masjid di sini. Dia memecat seorang pengkhotbah tetapi dia harus menutup semua masjid ekstremis di tanah kami."
Menjawab pertanyaan tentang kriteria penutupan masjid, dia mengatakan semua Muslim yang memiliki "retorika radikal" harus dideportasi.
Pada Agustus tahun lalu, otoritas konstitusional tertinggi Prancis menyetujui undang-undang “anti-separatisme” yang kontroversial yang telah dikritik karena menyudutkan para Muslim.
RUU itu disahkan oleh Majelis Nasional musim panas lalu, meskipun ada tentangan kuat dari anggota parlemen sayap kanan dan kiri.
Mengenai sanksi terhadap Rusia, dia mengklaim bahwa sanksi Prancis terhadap Rusia tidak berhasil, dan sanksi telah membuat Prancis dalam situasi yang sulit.
Rusia memiliki pendapatan tambahan senilai EUR40 miliar dengan ekspor minyak selama periode ini, ujar dia.
Le Pen mengatakan musim dingin ini dan berikutnya akan lebih sulit karena pemutusan pasokan gas Moskow ke Prancis, dia pun mengungkapkan bahwa pemberian sanksi itu tidak bijaksana.