BERLIN
Ekspor senjata Jerman mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, terutama karena perang Ukraina, menurut angka yang dirilis pada Rabu.
Pemerintah Jerman menyetujui ekspor senjata perang dan peralatan militer senilai EUR13,33 miliar (USD13,88 miliar) yang mana EUR8,15 miliar di antaranya diberikan kepada Ukraina, yang berperang dengan Rusia sejak 2022, kata Kementerian Ekonomi dalam menanggapi penyelidikan oleh Sevim Dagdelen, anggota parlemen dari partai populis kiri BSW.
Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua Ukraina setelah AS.
Selain Ukraina, Singapura menerima senjata senilai EUR1,21 miliar, Aljazair EUR558,7 juta, dan AS sebesar EUR319,9 juta.
Jerman juga memberi lampu hijau untuk ekspor senjata ke Israel senilai lebih dari EUR160 juta sepanjang tahun, meskipun meningkatnya kritik internasional terhadap apa yang disebut kelompok hak asasi manusia sebagai tindakan genosida di Jalur Gaza.
Jerman telah lama menjadi sekutu utama Israel, dengan Kanselir Olaf Scholz sering menekankan tanggung jawab khusus atas keamanan Israel karena masa lalu Nazi negara tersebut.
Para kritikus berpendapat bahwa dukungan teguh Jerman terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merusak kredibilitas internasionalnya dan semakin mengisolasi Berlin di panggung global.
Israel telah membunuh lebih dari 47.000 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Gencatan senjata tiga tahap mulai berlaku pada 19 Januari.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.