Politik, Dunia

PM Israel berencana percepat aneksasi Tepi Barat saat Trump menjabat

PM Israel Netanyahu akan kembali memasukkan rencana aneksasi Tepi Barat ke dalam agenda pemerintahannya saat Trump menjabat, menurut media Israel

13.11.2024 - Update : 15.11.2024
PM Israel berencana percepat aneksasi Tepi Barat saat Trump menjabat

YERUSALEM

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana untuk mendorong pencaplokan Tepi Barat yang diduduki ketika Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai menjabat, kata media Israel pada Selasa.

Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, Netanyahu mengatakan dalam pembicaraan tertutup bahwa ia akan memperkenalkan kembali aneksasi Tepi Barat ke agenda pemerintahannya ketika Trump menjabat.

Pada hari Senin, Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich mengatakan bahwa ia menginstruksikan Divisi Pemukiman dan Administrasi Sipil Israel untuk memulai pekerjaan dasar infrastruktur untuk “menerapkan kedaulatan” di Tepi Barat.

“Kami hampir menerapkan kedaulatan atas permukiman di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) sebelum pemerintahan Biden,” kata Smotrich. “Sekarang, saatnya bertindak.”

Pada tahun 2020, Netanyahu berencana untuk "mencaplok" pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Lembah Yordan, berdasarkan apa yang disebut rencana perdamaian Timur Tengah yang diumumkan oleh Trump pada bulan Januari tahun yang sama.

Wilayah yang direncanakan Netanyahu untuk dianeksasi saat itu mencakup sekitar 30% wilayah Tepi Barat. Namun, rencananya tidak diluncurkan karena tekanan internasional dan kurangnya persetujuan AS.

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai "wilayah pendudukan" dan menganggap semua aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di sana sebagai ilegal.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki karena serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 43.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Setidaknya 780 warga Palestina telah tewas dan hampir 6.300 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan.

Eskalasi ini menyusul pendapat penting pada bulan Juli oleh Mahkamah Internasional yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina sebagai "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.