Jakarta Raya
JAKARTA
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menginstruksikan otoritas di seluruh daerah menegakkan aturan Covid-19 secara ketat, termasuk pemberlakuan jam malam, selama 29 Juli hingga 12 Agustus.
Kebijakan itu diambil guna membendung kasus Covid-19 varian Delta yang lebih menular.
“Tetapkan jam malam dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi di sebagian atau seluruh wilayah di bawah yurisdiksi Anda, terutama di Phnom Penh, kota provinsi atau daerah perkotaan,” kata Hun Sen dalam keterangannya, Rabu malam.
PM Hun Sen juga menyarankan pemerintah daerah melakukan lebih banyak tes rapid antigen di wilayahnya secara gratis.
Instruksi ini dikeluarkan setelah Hun Sen mengamanatkan lockdown di delapan provinsi yang berbatasan dengan Thailand selama 29 Juli-12 Agustus demi mencegah penyebaran varian Delta.
Kedelapan daerah tersebut yakni Koh Kong, Pursat, Battambang, Pailin, Banteay Meanchey, Oddar Meanchey, Preah Vihear, dan Siem Reap.
“Area lockdown dapat ditetapkan sebagai zona merah, kuning atau oranye tergantung risiko penularan. Penetapannya akan ditentukan oleh masing-masing pemerintah provinsi,” ujar dia.
Waspada
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan Kamboja agar waspada terhadap pasien terpapar Covid-19 varian Delta atau Delta Plus yang tidak bergejala.
Perwakilan WHO untuk Kamboja Li Ailan mengungkapkan dampak parah akan terjadi apabila orang yang belum divaksin terpapar varian Delta atau bahkan Delta Plus.
“Karena jumlah kasus akan melonjak, bersama dengan kematian dan rawat inap, menambah tekanan pada sistem pelayanan kesehatan,” kata Li dikutip dari Khmer Times.
Kamboja memiliki lebih dari 150 pasien yang terinfeksi varian Delta, di mana penyebaran lokal dari varian asal India tersebut telah terdeteksi.
Kasus Covid-19 di Kamboja mencapai 75.152 dengan tambahan 766 pasien baru pada Rabu.
Kamboja juga melaporkan 15 kasus kematian baru, yang membawa jumlah pasien meninggal di negara itu mencapai 1.339.
Kamboja telah memberikan sekitar 11,38 juta dosis vaksin Covid-19 sejauh ini, yang 34,5 persen dari populasi negara itu telah mendapat vaksinasi penuh.