Dunia

PM Pakistan puji Erdogan angkat isu Kashmir di PBB

"Kami sangat berterima kasih karena presiden telah mengambil sikap yang sangat berprinsip," kata Imran Khan

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 25.09.2019 - Update : 25.09.2019
PM Pakistan puji Erdogan angkat isu Kashmir di PBB Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Foto file-Anadolu Agency)

Washington DC

Servet Gunerigok

WASHINGTON 

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena telah mengangkat masalah Kashmir dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa.

Khan mengatakan kepada wartawan di New York bahwa dia berharap lebih banyak pemimpin meminta India untuk menghentikan pembatasan terhadap Kashmir.

"Kami sangat berterima kasih karena presiden telah mengambil sikap yang sangat berprinsip," ujar dia.

Khan menambahkan bahwa Pakistan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Turki.

Dia juga mengungkapkan bahwa Erdogan akan mengunjungi Islamabad bulan depan.

Erdogan mengatakan kepada Majelis Umum PBB tersebut bahwa solusi bagi masalah Kashmir hanya dapat ditemukan melalui dialog.

"Agar orang-orang Kashmir bisa menatap masa depan yang aman bersama dengan tetangganya Pakistan dan India, sangat penting untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan atas dasar keadilan dan kesetaraan, bukan melalui bentrokan," kata Erdogan.

Jammu dan Kashmir mengalami blokade komunikasi sejak 5 Agustus, ketika pemerintah India menghapus Pasal 370 Konstitusi India, yang memberikan kawasan itu status khusus.

Sejak saat itu, ratusan orang, sebagian besar pemimpin politik, ditangkap dan ditahan oleh pihak berwenang .

Jammu dan Kashmir itu dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh.

Sejak berpisah pada 1947, India dan Pakistan telah berperang sebanyak tiga kali - pada 1948, 1965 dan 1971 - dua di antaranya memperebutkan Kashmir.

*Betul Yuruk berkontribusi pada berita ini dari New York

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.