ANKARA
Prancis akan terus mendukung langkah Pengadilan Kriminal Internasional terhadap Israel, kata pejabat negara itu pada Kamis menyusul surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Pengadilan menjamin “stabilitas internasional” dan harus mampu bertindak “dalam semua situasi secara independen dan tidak memihak,” kata Christophe Lemoine, juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, dalam konferensi pers di Paris.
"Kami mendukung tindakan jaksa pengadilan yang bertindak secara independen … dan perjuangan melawan impunitas adalah prioritas kami. Kami terus mendukung tindakan ICC, reaksi kami akan sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut," tambah dia.
Namun, Lemoine mencatat bahwa topik surat perintah tersebut “rumit secara hukum,” dan dia menghindar untuk mengatakan apakah Prancis akan melaksanakan surat perintah tersebut.
Dalam sebuah langkah penting, Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag mengumumkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas kejahatan perang yang dituduhkan dilakukan di wilayah Palestina, termasuk Gaza.
Surat perintah itu dikeluarkan saat serangan genosida Israel di Gaza baru-baru ini memasuki tahun kedua, yang telah menewaskan sekitar 44.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 103.000 lainnya.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan dan disengaja yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga mendorong penduduk ke ambang kelaparan. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.