Program Pangan Dunia ingatkan ancaman kelaparan di Gaza jelang musim dingin
Badan PBB itu menyebut Kelaparan masih merajalela dan ancaman kelaparan masih terus berlanjut
LONDON
Program Pangan Dunia (WFP) pada Kamis memperingatkan bahwa ancaman kelaparan masih berlanjut di Gaza di tengah tragedi dan penderitaan di daerah kantong Palestina tersebut.
"Saat musim dingin tiba, setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup. Kelaparan masih merajalela dan ancaman bencana kelaparan masih ada," kata badan PBB itu pada X.
Dia mengatakan kekhawatiran bahwa upaya untuk mendatangkan pasokan mendesak untuk menghadapi tantangan yang semakin besar.
Awal pekan ini, WFP memperingatkan bahwa satu juta orang berisiko kehilangan kebutuhan penting jika aliran bantuan tidak dilanjutkan.
"Bantuan yang masuk ke Jalur (Gaza) telah anjlok ke level terendah dalam beberapa bulan, yang memaksa WFP menghentikan distribusi paket makanan pada bulan Oktober," kata WFP dalam sebuah pernyataan.
WFP mencatat bahwa ada sekitar 100.000 ton makanan yang ditempatkan di berbagai koridor -- Yordania, Ashdod, dan Mesir -- yang cukup untuk memberi makan lebih dari satu juta orang selama lima bulan, tetapi lembaga PBB itu menambahkan bahwa penutupan titik penyeberangan, masalah keamanan, dan gangguan rute di penyeberangan membatasi pengiriman bantuan.
"Dengan semakin dekatnya musim dingin, dan telah mengalami satu tahun konflik, warga Gaza tak dapat perlindungan yang memadai, tanpa bahan bakar, dan sangat sedikit bantuan," kata WFP.
Mereka juga menunjuk pada situasi yang memburuk di Tepi Barat yang diduduki, dan menyatakan "kekhawatiran mendalam" atas perkembangan tersebut, karena situasinya tidak stabil.
"Operasi militer Israel berskala besar, pembatasan pergerakan, dan meningkatnya kekerasan pemukim berkontribusi terhadap meningkatnya kelaparan," tambah WFP.
Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.000 orang telah terbunuh, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan lebih dari 97.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.